Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto enggan mengomentari banyak soal pernyataan Setya Novanto yang menyebut ada aliran uang korupsi proyek e-KTP untuk Rapimnas Golkar. Airlangga menyebut, partainya fokus menatap masa depan.
"Itu kan sudah lewat, kita menatap masa depan," ujar Airlangga di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3).
Ia pun mengaku tak tahu-menahu soal aliran dana tersebut. Airlangga menyatakan tak memiliki kapasitas menjelaskan uang sebesar Rp 5 miliar itu.
"Setelah munaslub kan sudah rilis laporan keuangan. Tanya pada saat itu ya, pada 2012," ucapnya.
Dalam persidangan kemarin (22/3), Setya Novanto mengakui aliran uang korupsi proyek e-KTP juga mengalir ke Rapimnas Golkar sebesar Rp 5 miliar. Eks Ketum Golkar itu menyebut uang tersebut berasal dari keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo.
"Saudara semalam kan dikonfrontir dengan Irvanto, ada tanya nggak, uang Rp 5 miliar itu dikasih ke siapa?" tanya hakim pada Novanto ketika menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
"Rp 5 miliar itu untuk rapimnas, yang mulia," jawab Novanto.
Hal ini kemudian dibantah oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Ical yang saat itu menjabat sebagai Ketum Golkar, memastikan tak ada aliran uang korupsi proyek e-KTP mengalir ke Rapimnas Golkar.
"Itu bisa saya pastikan sejuta persen," ujar Ical, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (22/3). (dtc)