Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Partai Bulan Bintang (PBB) keberatan dengan hasil survei PolcoMM Institute tentang elektabilitas partai. PBB dalam survei itu hanya mendapat perolehan suara 0,25 persen.
"PBB sebagai partai yang masih minim sosialisasi dan belum punya anggota DPR RI dan tidak punya menteri juga media, maka jelas tidak spontan ada dalam pemikiran orang ketika ditanya secara spontan," kata Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono kepada Senin (26/3).
Dalam survei PolcoMM yang dirilis kemarin, PBB jadi partai urutan 3 paling buncit soal elektabilitas. PDIP menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi, yaitu 19,25%, disusul Gerindra 14,42% dan Golkar 13,08%.
Membuntuti Golkar ada Demokrat dengan elektabilitas 7,08%, PKB 4,50%, PKS 3,92%, PAN 3,75%, NasDem 2,57%, dan PPP 2,50% dan Hanura 1,67%. Urutan 5 terbuncit dimulai dari Perindo 1,17%, PSI 0,33%, PBB 0,25%, Partai Berkarya 0,08%, dan Partai Garuda 0,08%.
Menurut Sukmo, metode pertanyaan survei PolcoMM yang berdasarkan top of mind menjadi penyebab rendahnya perolehan suara PBB. Dia pun menantang semua lembaga survei untuk mengganti metode pertanyaan. Jika demikian, Sukmo yakin kekuatan PBB akan tampak jelas jelang Pemilu 2019.
"Lembaga survei harus berani membuat pertanyaan dengan sistem tatap muka dan menyodorkan daftar pertanyaan, misal 'partai mana yang akan Anda pilih dalam Pemilu 2019' dan sodorkan daftar nama 19 partai peserta pemilu," tutur Sukmo.
"Maka, saya yakin hasilnya akan beda," tegas dia.(dtc)