Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Mohamed Salah menjadi pahlawan Mesir ketika membawa negara tersebut lolos ke Piala Dunia 2018. Momen itu jadi tonggak penting Salah sehingga moncer musim ini.
Oktober lalu, Salah menjadi penentu kemenangan Mesir atas Kongo pada Kualifikasi Piala Dunia 2018. Dua gol yang dia lesakkan ketika itu memastikan Mesir dapat tiket ke Rusia meski masih punya satu pertandingan tersisa.
Salah jadi pahlawan buat negaranya. Piala Dunia 2018 adalah yang pertama didapat Mesir setelah yang terakhir tampil pada 1990. Selebrasi besar dilakukan Salah bersama rekan-rekannya serta para fans sesudah laga tersebut.
Setelah momen tersebut, semua berjalan mulus untuk Salah. Bersama Liverpool sang pemain telah membuat total 37 gol, yang 29 di antaranya terjadi di Premier League. Ia kini berada dalam puncak performa sepanjang kariernya.
Menurut Jurgen Klopp momen Salah bersama Mesir menjadi salah satu faktor ia tampil di titik tertingginya saat ini. Klopp juga merasa Salah sama sekali tak merasakan beban apapun bersama The Reds.
"Saya pikir dia sama sekali tidak merasakan beban. Itu adalah tanggung jawab, jelas. Tak ada yang bilang ke dia 'jika tak mencetak 30 gol tim tak akan sukses' atau 'jika dia tak mencetak gol, kami tak akan menang'," ungkapnya kepada Liverpool Echo.
"Tapi, penalti yang dia cetak (penentu Mesir ke Puala Dunia), itu benar-benar nyaris membuat saya serangan jantung. Kita semua memiliki momen pengubah seperti ini dalam hidup dan itu adalah salah satunya. Jika Anda berhasil pada situasi seperti itu, apa yang terjadi selanjutnya?" lanjut Klopp.
Usai membuat dua gol yang mengantar Mesir ke Piala Dunia 2018, Salah tancap gas di Liverpool. Total 31 gol dia buat dari 31 pertandingan, termasuk satu yang memberi The Reds kemenangan atas Crystal Palace di akhir pekan kemarin.
"Apakah Anda melihatnya? Hal terbaik adalah bagaimana Mesir melakukan selebrasi setelah penalti tersebut. Itu menjadi sesuatu yang tak pernah saya lihat dalam hidup. Jerman pada Piala Dunia 1990 tak melakukan selebrasi seperti itu. Mereka mendapat penalti dan merasa seseorang harus menembak. Ya, di sana ada tekanan yang sangat besar," tutur Klopp.
Mesir masuk ke grup A untuk Piala Dunia nanti. Mereka berbagi tempat dengan Uruguay, Rusia, dan Arab Saudi. (dtc)