Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Harga unit apartemen di Jakarta pada kuartal pertama 2018 mengalami penurunan. Rata-rata penurunan sebesar 0,4%. Pada kuartal 4 2017, harga apartemen adalah Rp 33 juta per m2, menjadi Rp 32,8 juta pada kuartal pertama tahun ini.
Senior Associate Director Research Konsultan Properti Colliers International, Ferry Salanto menyampaikan tren penurunan harga ini disebabkan proyek apartemen yang baru diluncurkan menerapkan harga lebih rendah dari harga pasar rata-rata.
Maka, kata dia harga saat ini yang lebih rendah dibandingkan kuartal 4 tahun lalu bukan disebabkan rendahnya penyerapan tapi lebih dikarenakan pengembang ingin memberlakukan harga secara lebih kompetitif. Tapi ini berimbas terhadap berkurangnya keuntungan pengembang.
"Kalau lihat harga walau diserap belum tentu developer bisa dapat keuntungan maksimal," kata dia dalam paparannya di Jakarta, Rabu (4/4).
Jika dibagi kepada skala yang lebih kecil lagi, harga apartemen bisa dikategorikan apartemen di central business district (CBD), di Jakarta Selatan, serta di luar CBD dan Jakarta Selatan.
Dalam hal ini, penurunan harga di Jakarta Selatan paling dalam yakni 1,7% dari Rp 38,4 juta per m2 pada kuartal 4 2017 menjadi Rp 37,8 juta. Selanjutnya CBD turun 0,7% dari Rp 51 juta menjadi Rp 50,6 juta. Di luar kedua daerah tersebut harga unit apartemen turun 0,6% dari Rp 24,9 juta menjadi Rp 24,8 juta per m2.
Dia menyampaikan tren kenaikan harga apartemen saat ini memang tidak sesignifikan dibandingkan 2014 ke bawah.
"Tahun 2008-2014 rata-rata pertahun 16% ada peningkatan harga. Tiap tahun ekspektasi orang rara-rata 16% kenaikan. Misal beli apartemen sekarang diharapkan tahun depan bisa meningkat. Tapi itu cuma bisa sampai 2014," ujarnya.
"Setalah 2015 hingga ke depan rata-rata kenaikan cuma 5%," tambahnya. (dtf)