Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dari seluruh proyek pembangunan di Indonesia saat ini disebutkan hanya ada 15 yang ditawarkan secara terus menerus melalui Public Private Partnership Book (PPPB) ke seluruh investor di dunia. Dua diantaranya adalah yang berlangsung di Kota Medan yakni pengembangan gedung RSUD dr Pirngadi dan transportasi massa LRT serta BRT.
Dalam berbagai kesempatan kerja sama internasional ke-15 proyek nasional yang tercatat di PPPB tersebut akan selalu ditawarkan. Dengan cara itu minat investor untuk terlibat menanam modal akan muncul. Terlebih pada proyek LRT dan BRT.
"Jadi nanti dalam berbagai kunjungan atau percakapan kerja sama internasional di seluruh even proyek-proyek yang tercatat di Public Private Partnership Book itu akan kita tawarkan. Untuk sektor transportasi banyak peminatnya," kata Pejabat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Ade Hendra Putra yang hadir pada acara Konsultasi Publik tentang rencana pembangunan proyek transportasi massa LRT dan BRT di Kota Medan, Kamis (5/4/2018).
Sebagaimana diketahui proyek LRT dan BRT yang diperkirakan proses pembangunannya akan dimulai September 2019 tersebut memakan biaya Rp 16 triliun. Kendati disebutkan akan menjadi prioritas proyek nasional 2019, belum diketahui berapa dana APBN yang akan dialokasikan. Tergantung pada kementerian terkait, di antaranya Kementerian Perhubungan.
Pihak Kementerian Keuangan yang juga hadir dalam acara konsultasi menyarankan segera akan melakukan perhitungan tentang komposisi pembiayaan dari pihak pemerintah. Dari situ akan ditemukan jumlah investasi yang diharapkan masuk dari para investor yang akan terlibat.
Kepala Bappeda Kota Medan, Wiriya Arrahman, menyebutkan, diperkirakan pada bulan Juni perhitungan pembiayaan pembangunan LRT dan BRT dari pihak pemerintah dan swasta akan mulai dibicarakan. Hal itu dengan memperhitungkan tarif yang akan dikenakan yakni Rp 10.000.