Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kerja sama dan infrastruktur adalah faktor utama yang paling menentukan keberhasilan pembangunan di Nias. Apalagi, Nias merupakan daerah yang kaya dengan berbagai potensi.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Nurhajizah Marpaung menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada Malam Pesona Budaya Kabupaten Nias di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 47 Tahun 2018, Minggu malam (15/4/2018).
Menurut Wagubsu, Kabupaten Nias dan Kepulauan Nias secara keseluruhan merupakan daerah yang kaya dengan berbagai potensi. Mulai dari potensi alam yang berlimpah, potensi wisata termasuk sejumlah pantai yang indah dan diakui dunia, jejak sejarah yang menarik untuk diteliti, dan keindahan seni budaya termasuk lompat batu yang sangat terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
“Untuk Kabupaten Nias, sebetulnya tidak ada perbedaan dengan 3 kabupaten dan kota lainnya yang ada di Kepulauan Nias. Hanya saja kontur tanahnya yang sedikit agak ekstrim, sehingga baru diperbaiki longsor lagi, begitu terus. Ini lah salah satu penyebab infrastruktur di Kabupaten Nias kurang begitu baik sampai sekarang,” ungkapnya.
Untuk menyelesaikan permasalahan itu, Wagubsu menyampaikan bahwa Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) telah mempersiapkan kerja sama dengan pihak luar negeri khususnya Singapura, China, dan Korea untuk membantu pembangunan infrastruktur di Kabupaten/Kota Sumut, termasuk Kabupaten Nias.
“Selanjutnya, tergantung bagaimana Bapak Bupati dan Bapak Ketua DPRD untuk melaksanakan kerja sama nanti. Sesuai dengan Keppres yang baru saja terbit, kita diperbolehkan untuk mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak lain sepanjang tidak merugikan kedaulatan dan tidak merugikan rakyat,” jelasnya.
Bupati Kabupaten Nias Drs Shokiatullo Laoli MM setuju dengan Wagubsu khususnya tentang infrastruktur yang tidak memadai dan menjadi kendala perkembangan Kabupaten Nias.
“Kami memahami dan mengetahui bahwa Kabupaten Nias relatif masih tertinggal dibanding dengan daerah-daerah lain yang ada di Provsu. Namun kita terus berjuang agar bagaimana untuk kelima daerah otonom baru yang ada di Kepulauan Nias dan secara khusus Kabupaten Nias tetap kami upayakan supaya tidak tertinggal dan tidak terisolasi,” ungkap Shokiatullo.
Shokiatullo mengesalkan infrastruktur yang tidak memadai ini berdampak pada terhambatnya minat asing untuk melakukan investasi. Meskipun demikian, kurangnya investor tidak menjadi kendala untuk melakukan perbaikan-perbaikan infrastruktur.
Dijelaskannya, dua tahun belakangan ini, ada banyak kemajuan infrastruktur khususnya di sektor energi dan transportasi. “Bandara Binaka, selaku kita benahi dan perbaiki. Saat ini panjang landasannya sudah mencapai hingga 2250 meter. Tidak hanya itu, rencanya tahun depan, pesawat besar akan bisa mendarat di Bandara Binaka langsung dari Jakarta ke Nias,” ujar Shokiatullo.