Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara (Sumut), Hermansyah mengecam dan menyesalkan sikap Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman.
Menurutnya, tidak sepatutnya Wagirin bersikap arogan atau marah-marah kepada wartawan yang ingin mengkonfirmasi terkait sebuah isu.
"Kalau benar katakan iya, kalau tidak benar katakan tidak. Sudah cukup itu saja, tidak perlu ada marah-marah," kata Hermansyah, Senin (16/4/2018).
Hermansyah bilang, wartawan ketika sulit mencari informasi atas sebuah isu dari satu narasumber, maka akan mencari alternatif lain.
"Dari pada dibilang penyebar hoax, lebih bagus isu tersebut dikonfirmasi secara langsung," ungkapnya.
Kata dia, DPRD dan wartawan sama-sama bertugas berdasarkan UU. Sehingga, sudah sepantasnya saling menghargai satu sama lain.
"Namanya isu, pasti panas, akan menggelinding kemana-mana kalau tidak dikonfirmasi," pungkasnya.
Berhembus isu bahwa terjadi suap atau bagi-bagi duit pada rapat paripurna DPRD Sumut Senin lalu (9/4/2018). Kepada para anggota dewan yang hadir dikabarkan diberikan duit sejumlah tertentu. Kabar tersebut diperoleh medanbisnisdaily.com dari salah seorang anggota DPRD Sumut yang tidak mau namanya disebutkan.
Terhadap Ketua DPRD Wagirin Arman, seusai Rapat Paripurna Istimewa terkait HUT ke-70 Provinsi Sumatera Utara (Senin, 16/4/2018) kabar tersebut coba dikonfirmasi. Namun bukan jawaban benar atau tidaknya isu tersebut yang didapatkan. Tokoh senior Partai Golkar Sumut itu malah marah-marah kepada medanbisnisdaily.com.
"Dari mana isunya, siapa yang memberikan, kepada siapa saja diberikan, jangan main-main sebar isu," kata Wagirin dengan nada tinggi menjawab.
Dia berusaha mendesak medanbisnisdaily.com agar mengungkapkan siapa yang menginformasikan perihal isu suap tersebut. Akan tetapi dengan alasan narasumber tidak boleh diungkapkan, medanbisnisdaily.com menolak memberitahu.
Dengan cara menunjuk-nunjuk menggunakan jarinya, Wagirin terus mendesak agar sumber informasi suap tersebut diberitahu kepadanya. Bahkan dia menyatakan apakah harus dilaporkan kepada pihak kepolisian barulah narasumber disebutkan.
Setelah berdebat selama beberapa waktu, dengan diperhatikan sejumlah anggota dewan lainnya seperti Rivai Tambunan (FPAN) dan Muhrid Coki Nasution (Golkar) akhirnya dia meninggalkan medanbisnisdaily.com dan masuk ke ruangannya.