Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Magelang - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori, mengaku kecewa dengan penyelenggara Pemilu Jawa Tengah. Pasalnya, hingga saat ini kondisi Jawa Tengah masih adem ayem.
"Terus terang kita melihat pihak penyelenggara pemilu sangat lamban, lelet. Sampai hari ini, Jawa Tengah masih terlihat adem ayem," ujar KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) di kediamannya, Senin (23/4/2018).
Menurut pengasuh pondok pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang itu, diperlukan upaya maupun terobosan agar kondisi Jawa Tengah lebih bergairah. Mengingat, kesuksesan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Tengah adalah tingkat partisipasi masyarakat.
"Kalau hari ini baliho-baliho saja belum ada di daerah, spanduk juga baru saja muncul, terus bagaimana tanggung jawab KPU," kata Gus Yusuf.
Dengan kondisi tersebut, Gus Yusuf mengaku berinisiatif menggelar konser musik bertajuk salam dua jari, nada dan dakwah.
"Ini adalah upaya membantu mensosialisasikan pesta demokrasi di Jawa Tengah. Agar Pilkada berjalan lancar, partisipasi masyarakat tinggi," ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut Gus Yusuf, pihaknya mengagendakan konser tersebut untuk digelar 26 Juni mendatang saat jadwal kampanye terbuka.
Baca juga: Saat Sudirman-Ida Duet dengan Raja Dangdut Rhoma Irama
"Tapi karena situasinya seperti ini sehingga konsernya dimajukan. Konser ini bukan kampanye, tidak ada orasi dan ajakan untuk mencoblos selama acara berlangsung," terangnya.
Dipilihnya Rhoma Irama sebagai bintang utama konser, menurut Gus Yusuf, lebih karena raja dangdut itu familier. Dia juga memiliki fans militan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Dan musik yang dibawakan adalah khas, asli Indonesia. Konser ini juga dalam rangka mendukung serta melestarikan musik tersebut," pungkas Gus Yusuf. (dtc)