Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan salah satu alasan pemerintah mempermudah masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Hal itu lantaran Indonesia masih butuh tenaga ahli dari luar negeri untuk memberi pelatihan terhadap sumber daya manusia (SDM) dalam negeri.
"Pelatihan pendidikan bukan hanya soal kurikulum tapi juga pengajarnya. Pengajarannya tidak cukup, maka kita permudah masuknya tenaga kerja asing," kata Darmin dalam acara Munas Apindo ke 10 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (25/4).
Dia mengatakan untuk menciptakan SDM Indonesia masih kekurangan instruktur untuk memberi pelatihan dan pendidikan. Dalam jangan pendek cara satu-satunya adalah merekrut tenaga asing.
"Kita tahu kita nggak punya instruktur, nggak cukup dari yang kita perlukan. Katakan kita tidak cukup untuk e-commerce, tidak cukup tenaga coding, sehingga kita siapkan pendidikan dan pelatihannya. Kita siapkan kebijakannya tapi kita tahu tetap tidak cukup dalam jangka pendek, kita buka kerannya," jelas Darmin.
Dia pun meminta agar masyarakat tidak terlalu risau dengan ramainya perbincangan soal tenaga kerja asing menyerbu Indonesia. Pasalnya pemerintah juga menyiapkan tenaga lokal agar lebih berkualitas.
"Saya hanya ingin katakan, kita katakan jangan terlalu risau. Kita juga kembangkan SDM-nya tapi kalau tidak cukup kenapa tidak (rekrut tenaga kerja asing) supaya kegiatannya jalan," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut jumlah TKA khusus yang digunakan Indonesia sampai akhir 2017 tercatat 85.974.
"Sampai dengan 2017 sekitar 85 ribu orang. Kalau TKI 9 juta orang di seluruh dunia, kenaikan TKA dari dulu masih normal-normal saja," kata Hanif usai acara Munas X Apindo di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Jika dirinci, jumlah TKA 85.974 tersebar di sektor usaha jasa sebanyak 52.633 orang, sektor industri sebanyak 30.625 orang, dan sektor pertanian dan maritim sebanyak 2.716 orang. (dtf)