Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com.Langkat-Di bulan Mei ini kalangan petani jeruk di Kecamatan Besitang, Sei Lepan, Padang Tualang, Hinai dan Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, memasuki masa panen. Petani meminta pemerintah menghentikan sementara atau mengurangi kuota impor buah.
"Untuk menjamin kestabilan harga buah petani dalam negeri, terutama jeruk manis, dan harga jual jeruk dipasaran tidak anjlok, maka pemerintah harus mengurangi jumlah kuota atau stop impor buah luar," kata Bambang dan Adi Kendel, petani jeruk manis di Desa Sekoci dan Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Langkat, Kamis (3/5/2018).
Kalangan petani jeruk di Langkat menyinggung kran impor jeruk hingga 1.000% menjelang hari raya Imlek belum lama ini memang tidak mempengaruhi harga jeruk lokal, dikarenakan petani belum panen.
Ditemui tetpisah, kalangan petani semangka juga berharap pemerintah mengurangi impor buah menjelang puasa Ramadan mendatang, karena petani semangka pertengahan Mei ini memasuki panen raya.
"Jika buah lain selain semangka membanjir, apa lagi buah-buah impor masuk, maka sangat mempengaruhi harga jual semangka di pasaran. Terlebih, di Langkat saja sedikitnya 500 hektar semangka yang bakal dipanen," ungkap Darma Wisata dan Dedy, petani semangka di Jalan Khatib Darus, Kecamatan Gebang, Langkat.
Menurut mereka, jika buah tahunan membludak banyak konsumen beralih meninggalkan semangka.
"Produksi semangka banyak, buah tahunan dari luar masuk di pasar buah, sudah dipastikan harga jual semangka anjlok, bahkan tidak laku terjual, meski bulan Ramadan," ungkap mereka.