Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang menjadwalkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gerindra khawatir pertemuan itu akan membahas tentang tenaga kerja asing (TKA) yang kini jadi sorotan di masyarakat.
"Justru itu yang kami khawatirkan, jangan sampai pertemuan tersebut membuat pemerintah semakin berkeras mempertahankan perpres TKA," kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman saat dihubungi, Kamis (3/5).
Dia mengatakan, pertemuan itu sebaiknya membahas hal lain selain masalah TKA. Jika persoalan TKA dibahas dalam pertemuan itu, maka regulasi yang ada bisa saja dipengaruhi oleh pihak asing.
"Jangan sampai regulasi kita dipengaruhi asing. Kalau pemimpin negara betemu, biasanya banyak aspek dibahas, tapi soal perpres TKA sebaiknya tidak dijadikan materi pembicaraan," imbuhnya.
Menurut Habiburokhman, masyarakat saat ini tengah mengeluhkan banyakya TKA yang ada di Indonesia. Keberadaan TKA khususnya yang berasal dari China itu dianggap mengancam porsi tenaga kerja lokal.
"Kita berharap agar Pak Jokowi bisa memperjuangkan kepentingan negara dengan percaya diri dalam pertemuan tersebut. Jangan sampai mau didikte terkait Perpres TKA," pungkasnya.
PM China Li Keqiang dan Jokowi dijadwalkan bertemu pekan depan. Namun belum dipastikan apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan itu. Isu-isu yang akan dibahas dalam pertemuan itu baru akan dirumuskan Jumat sore.
"Terkait dengan isu-isu yang disampaikan, yang menjadi perhatian Indonesia, ini baru akan dilakukan pertemuan khusus oleh Ibu Menteri besok. Melihat, ini kan rangkaian kegiatan (Menlu) cukup panjang," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir alias Tata di kantornya, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018). (dtc)