Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Hingga saat ini, sebanyak 500 peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat (KIS) masih menunggak. Masa tunggakan di atas 7-12 bulan.
Asisten Deputi Perencenaan Keuangan Manajemen Resiko (PKMR) BPJS Sumut, Idris Halomoan, kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (4/5/2018), menyebutkan, tunggakan premi tersebut biasanya terjadi saat badan usaha atau pemerintah dalam melakukan pembayaran dan tidak bisa secara sekaligus.
"Hingga saat ini, di kota Medan, sebanyak 500 peserta JKN-KIS masih menunggak," ungkapnya.
Hal ini, katanya, cukup menyulitkan pihak BPJS. Untuk mengantisipasi hal itu, maka pihaknya melakukan berbagai upaya semisal dengan mengingatkan peserta JKN-KIS melalui telepon atau pesan singkat. "Dalam hal ini, kita menargetkan kepada setiap pegawai di kantor BPJS untuk menelepon peserta yang menunggak," ujarnya.
Selain itu, tambah Idris, pihaknya, juga mengerahkan 50 kader JKN, khusus menagih tunggakan ini.
"Dalam menerapkan penggunaan kartu Jaminan Kesehatan Nasional dan Karru Indonesia Sehat (JKN-KIS) kepada masyarakat Indonesia tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai kendala dihadapi, bahkan banyak juga peserta masih menunggak dalam pembayaran. Begitu juga yang terjadi di setiap provinsi dan di kabupaten/ kota," katanya.
Dikatakannya, sebenarnya, BPJS telah banyak melakukan kemudahan-kemudahan bagi peserta JKN-KIS. BPJS telah banyak melakukan kerja sama, di antaranya dengan pihak perbankan, supermarket, mini market serta counter-counter terkait.
"Jika membayar melalui perbankan, maka bisa dengan cara sesukanya, yakni di saat ada dananya. Namun, sistemnya secara tidak aktif," ucapnya.
Dijelaskannya, misal dengan cara penyisihan dana sisa yang dimiliki. Tetapi jika membayar di supermarket atau minimarket, biasanya dikenakan biaya administrasi sebesar Rp2.500.
Ia berharap, agar para peserta JKN-KIS dapat memperhatikan hal ini, agar ke depan dapat diminimalisir permasalahan-permasalahan yang kerap dikeluhkan masyarakat saat berobat ke rumah sakit. "Ini penting, demi kebaikan bersama," pungkasnya.