Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Spanduk tablig akbar bertema 'Memilih Pemimpin yang Amanah #2019GantiPresiden' terpajang di Masjid Al-Madinah, Jalan HOS Cokroaminoto, Karang Tengah, Tangerang. Novel Bamukmin, yang namanya dicantumkan dalam spanduk, membenarkan dirinya diundang menjadi penceramah tablig akbar itu.
"Acara tablig akbar dengan tema #2019GantiPresiden. Saya jadi penceramah di sana," kata Novel kepada detikcom, Selasa (8/5/2018).
Anggota senior lembaga dakwah LDF DPP FPI ini mengakui menjelang pilpres ini tengah digencarkan ceramah bermotif politik dari masjid ke masjid. Tagar 2019 ganti presiden menjadi tema ceramahnya.
"Memang di mana-mana judul sekarang ceramah saya #2019GantiPresiden. Insyaallah saya kampanyekan itu sampai 2019," imbuhnya.
Dalam waktu dekat, dia juga akan mengisi sebuah tablig akbar di Sukabumi. Dia juga akan menggelorakan #2019GantiPresiden dalam ceramahnya itu.
"Besok saya ceramah di Sukabumi juga saya bawa tema itu. Ke mana saja, judul wajib ceramah saya #2019GantiPresiden secara konstitusi," ungkapnya.
Juru bicara Persaudaraan Alumni 212 ini mengaku ceramah politiknya itu bukan pesanan partai tertentu. "Wah, saya nggak berpartai dan nggak mau ikut-ikut pesanan partai," ucapnya.
Meski demikian, ia menyatakan dukungannya kepada partai yang membela kepentingan umat islam. Begitu juga dengan dukungan terhadap calon presiden dalam Pilpres 2019.
"Siapa pun atau partai apa pun akan kami dukung kalau presidennya tidak mengkriminalisasi ulama, membela penista agama, komunis, LGBT, serta kemungkaran lainnya, maka wajib kita dukung partai yang membela agama Islam dan pilar kebangsaan itu," paparnya.
Menurutnya, tidak jadi masalah jika masjid dijadikan tempat untuk berpolitik. Novel menyebut banyak ayat dalam Alquran yang mengajarkan soal berpolitik.
"Karena dari masjidlah orang beriman mendapat tuntunan politik yang benar, karena justru sesat bagi mereka yang memisahkan politik dari masjid dan ini sesuai fatwa MUI tahun 2005 dengan ketetapan No 7 bahwa sekularisme itu haram, sesat dan menyesatkan. Karena ayat politik itu dalam Alquran sangat banyak, ada 23 ayat," terangnya.
Soal #2019GantiPresiden yang terus digelorakan, Novel menilai hal itu perlu disampaikan kepada umat Islam yang akan menjadi konstituen dalam pilpres nanti. "Wajib bagi orang beriman, yaitu orang Islam yang beribadahnya benar, pasti mereka sadar harus ganti presiden 2019 nanti secara konstitusional," ucapnya.
Soal izin kegiatan acara, Novel mengaku tidak mengetahuinya. "Wah, acara itu hanya pemberitahuan (ke polisi) saja dari pihak masjid, karena acara itu rutin setiap Sabtu pagi. Cuma, karena mau Ramadan, jadi dibikin yang besar," paparnya.
Novel menjadi penceramah rutin di masjid itu. Kegiatan tablig akbar di masjid tersebut digelar seminggu sekali, setiap Sabtu.
Novel mengklaim tablig akbar itu akan dihadiri oleh 5.000 orang. Kapasitas masjid dipastikan tidak menampung jemaah yang akan hadir nanti.
"Biasanya rutin setiap Sabtu itu seribuan full atas bawah di masjidnya itu. Namun, karena ini menyambut Ramadan, bisa tiga kali, mungkin sampai 5.000 orang. Biasanya tidak cukup, karena sampai keluar," tuturnya.
dtc