Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Reformasi pajak di Indonesia, dalam rangka meningkatkan rasio pajak terhadap PDB hingga 16% yang ditargetkan tercapai pada tahun 2019 dibahas tuntas dalam laporan perusahaan riset dan konsultasi global Oxford Business Group (OBG). Dari hasil riset OBG, diketahui Indonesia sedang berkembang signifikan.
OBG dalam waktu singkat akan meluncurkan The Report Indonesia 2019 (TRI 2019) yang membahas secara rinci tentang perubahan peraturan umum dan hukum prosedur perpajakan, serta undang-undang pajak penghasilan di Indonesia. Laporan tersebut juga menganalisis beberapa peraturan perpajakan lainnya, seperti pajak pertambahan nilai yang akan direvisi sebelum tahun 2023.
OBG membahas pula program amnesti pajak pemerintah yang mampu mengumpulkan uang tebusan deklarasi harta hingga Rp 4.881 triliun (US$ 367.9 miliar).
Laporan ini merupakan hasil kerja sama antara OBG dan PwC Indonesia, yang baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka peluncuran TRI 2019. MoU tersebut merupakan perjanjian kesepuluh antara OBG dan PwC Indonesia. PwC akan memberikan kontribusinya dalam penulisan Bab Pajak dan juga bab lainnya dalam TRI 2019.
Irhoan Tanudiredja selaku mitra senior PwC Indonesia dalam siaran persnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Selasa (8/05/2018), mengaku senang sekali dapat bekerja sama dengan OBG, apalagi penelitian untuk laporan ini dilakukan pada momen yang tepat, yaitu saat Indonesia sedang mengalami perkembangan yang signifikan.
“Indonesia sedang berupaya meningkatkan iklim berbisnis dalam negeri dengan menyederhanakan birokrasi dan merevisi daftar investasi negatif. Hal ini tentunya menarik bagi para pembaca yang ingin berinvestasi di Indonesia,” ujar Irhoan.
"Saya berharap dapat mendukung OBG dengan menyediakan fakta dan data yang akurat kepada para pembaca agar mereka dapat membuat keputusan investasi yang tepat,” katanya lagi.
Patrick Cooke, editor regional OBG untuk Asia, menambahkan bahwa sebagai mitra jangka panjang, PwC memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman dan menjelaskan seluk-beluk dunia perpajakan di Indonesia kepada para pembaca.
“Upaya Indonesia menarik investor dalam rangka mengembangkan proyek infrastruktur serta meningkatkan daya saing negara di dunia telah mencapai tahap yang sangat penting. Kemunculan segmen ekonomi yang baru seperti fintech, e-commerce, dan agritech juga menghadirkan peluang baru untuk para investor,” jelas Cooke.
“Menjelang pilpres yang tentunya akan memberikan dimensi baru untuk program reformasi Indonesia, saya senang bahwa tim OBG akan dibantu oleh para pakar PwC tahun ini dan seterusnya,” tambah Cooke.
TRI 2019 merupakan hasil penelitian lapangan tim analis Oxford Business Group selama lebih dari enam bulan. Laporan ini akan menjadi panduan penting bagi para investor dalam memahami beragam sektor di Indonesia seperti makroekonomi, infrastruktur, perbankan, dan perkembangan lainnya. Laporan ini juga merupakan hasil dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka di dunia. The Report: Indonesia 2019 akan tersedia dalam bentuk cetak dan online.
Secara umum TRI 2019 akan dipublikasikan bersama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kamar Dagang Inggris, PwC, dan beberapa pihak lainnya.