Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D), Rocky Gerung memprediksi gejolak ekonomi akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, dan salah satu indikasinya adalah terus menerus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
"Bank Central Amerika akan menaikkan suku bunganya 4 kali, maka kalau itu terjadi, rupiah bisa menembus Rp 15.000/dollar AS. Potensi krisis ekonomi sudah diambang pintu," ujar Rocky Gerung pada forum diskusi 20 Tahun Reformasi Indonesia Darurat Narkoba, di Medan Club, Jalan Kartini, Medan, Jumat (11/5/2018) sore.
Meski nilai tukar rupiah terus mengalami perlambatan, dia menyatakan tidak sedikit koran yang menuliskan tingkat kesukaan kepada Presiden mencapai 70%.
"Di dalam satu koran bisa kita temukan pada halaman pertama menuliskan tingkat kesukaan terhadap Presiden 70%. Tapi, di halaman berikutnya menyebut potensi krisis ekonomi diambang pintu. Jadi dilihat agak sedikit kontras kondisi real (nyata) dengan kondisi yang dihasilkan pada sebuah forum diskusi," sebutnya.
Apabila berkata pada statistik, ketika ability (kemampuan) Presiden seperti itu, maka elektabilitas (tingkat keterpilihan) akan ikut mengalami kenaikan.
"Jadi Indonesia sebagai anomali, udah disiksa dalam hal ekonomi, tapi masih percaya kepada sebuah kebijakan. Ini bukan berarti sinis kepada pemerintah saat ini, atau bukan tidak percaya kepada kubu oposisi. Tapi, lebih kepada memahami derajat berpikir saat ini, karena itu penting," paparnya.
Rocky mengatakan, tingkat pendidikan orang Indonesia saat ini hanya 7,5 tahun. Artinya, tidak lulus SMP. Dengan 82%adalah pemilih, kenyataannya mereka yang memilih nanti tidak akan terpengaruh kepada isu-isu yang berkembang di media.
"Dengan kata lain kita harus berkeluh kesah, bahwa rezim ini, bahwa rezim sebelumnya gagal meningkatkan IQ nasional, gagal mengecap kan literasi dengan sempurna. Itu keadaan saat ini," jelasnya.