Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Saat ini masalah fibroid (tumor) dan kista sedang tren menjangkiti kaum hawa. Dari sepuluh wanita, 3 di antaranya memiliki masalah 2 penyakit tersebut. Kondisi ini dipicu pola konsumsi makanan tidak sehat yang mengandung kimia dan minum minuman bersoda.
Hal ini diungkapkan dr Mohd Nazri, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Kumpulan Perobatan Johor (KPJ) Selanggor Spesialist Hospital Malaysia, dalam seminar kesehatan yang digelar PT Satria
Sanama Internasional, di Medan, Sabtu (12/5/2018).
Dalam seminar ini, dr Mohd Nazri membawakan topik ‘penanganan masalah kista dan fibroid dalam kalangan wanita’. Dokter asal Malaysia ini menyebutkan, sistem peranakan wanita pada umumnya memiliki masalah akan tumbuhnya fibroid maupu kista.
Fibroid tumbuh pada rahim wanita berusia 30 hingga 45 tahun yang disebabkan genetik atau keturunan, kemudian berat badan berlebih (obesitas), tidak mempunyai anak atau tak menikah.
Hal ini terjadi lantaran masalah siklus menstruasi yang tak normal dengan waktu yang lama bahkan ada yang darah menstruasinya keluar dan ada yang tidak. Atau masa mentruasi bisa 2 sampai 3 kali dalam sebulan.
“Fibroid atau tumor yang tumbuh dalam rahim ini tidak selamanya kanker. Akan tetapi kalau tidak dirawat dia bisa sebabkan kanker. Gejala yang terjadi, gangguan siklus menstruasi biasanya dengan keluarnya banyak darah haid atau memakan waktu panjang, sakit saat menstruasi, gangguan saat kencing, rahim turun. Kalau sudah seperti ini, harus diperiksakan segera,”ujarnya dihadapkan peserta seminar.
Fibroid juga, sambungnya, bisa menyebabkan kemandulan. Oleh karenanya, untuk mendeteksi penyakit ini harus melalui USG (Ultrasound Scan).
“Untuk menangani fibroid itu harus dilihat umur pasien terlebih dahulu. Bila di atas 45 tahun dan sudah menikah lakukan bedah atau operasi dengan pengangkatan rahimnya. Sebab bila diangkat fibroid bisa datang lagi. Namun kalau kecil saja dengan ukuran satu senti gak perlu dibedah. Namun bila menyebabkan darah menstruasi keluar banyak, harus dibuang,” terangnya.
Sedangkan untuk kista, tumbuh pada indung telur, baik di bagian kanan atau kiri rahim wanita. Dengan gejala sakit perut, sakit saat menstruasi, masalah kencing/usus yang sakit atau kram, kemandulan dan
sakit saat melakukan seks serta siklus haid yang tidak normal.
“Kista berisiko pada wanita umur 20 tahun ke atas ada yang keturunan tapi tidak semua kista keturunan. Mengetahui adanya kista melalui USG dan kista ini harus langsung dibuang dengan cara di bedah. Namun, bila kista kecil jangan dibuang kalau tak ada masalah bagi penderita. Kalau kistanya parah harus dibuang dan rahimnya juga kita angkat,” ujarnya.