Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan membuka posko untuk memantau pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat mudik Lebaran 2018. Selain pasokan BBM, pasokan energi lainnya seperti gas dan listrik juga masuk dalam pengawasan posko BPH Migas.
Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa, mengatakan pihaknya akan menggelar rapat dengan beberapa pihak lainnya pada 28 Mei 2018 mendatang. Posko sendiri akan dibentuk pada 30 Mei 2018 atau dua pekan sebelum Lebaran.
"Ada nanti tanggal 28 Mei kita rapat kita kumpulkan semua Pertamina, PGN, PLN. Posko ada tanggal 30 Mei," kata Fanshurullah, Jakarta, Senin (14/5).
Pasokan BBM saat mudik Lebaran tahun ini juga akan ditambah untuk mengakomodir kebutuhan pemudik. Akan tetapi, ia belum bisa memastikan berapa banyak tambahan yang akan disediakan saat mudik.
"Ada pasti, nanti ada data-datanya," ujar pria yang akrab disapa Ifan.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pertamina menambah stok BBM hingga 10% selama puasa hingga Lebaran. Senior supervisor comunication PT Pertamina MOR IV DIY-Jateng, Muslim Darmawan mengatakan untuk Premium, Pertalite dan Pertamax Series ada tambahan stok 10%.
Pertamina juga menambah pasokan Avtur karena penerbangan juga mengalami peningkatan. BBM Avtur disiagakan tambahan stock 18 dari rata_rata konsumsi normal yaitu dari 458 KL menjadi 574 KL.
"Penambahan stok avtur ini untuk mengantisipasi padatnya penerbangan di bandara Jawa Tengah dan DIY selama periode puasa dan Lebaran 2018,"kata Muslim Darmawan di cafe iconic Yogyakarta, Jumat (12/5/2018).
Stok BBM dan LPG di Kalimantan Aman saat Puasa dan Lebaran
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI pastikan stok BBM dan LPG di Pulau Kalimantan aman saat Ramadan dan Idul Fitri 1439 H. Pertamina menambah pasokan BBM dan LPG masing-masing 15% dan 7%.
GM Marketing Operation Region VI, Made Adi Putra, menyampaikan kenaikan konsumsi BBM dan LPG pada Ramadhan dan Idul Fitri merupakan hal yang sudah lumrah terjadi terutama jelang puncak arus mudik dan arus balik. Di Kalimantan Timur, Pertamina telah menyiapkan stok produk Premium hingga 811 KL per hari atau 13% lebih tinggi dari rata-rata harian normal.
Produk BBM non subsidi seperti Pertamax dan Pertalite diperkirakan akan mengalami kenaikan yang tidak signifikan dan dapat diantisipasi sampai dengan kenaikan 3%. Sedangkan untuk BBM jenis gasoil seperti Solar dan Dexlite, trennya akan cenderung menurun hingga 14% dengan rata-rata konsumsi harian sebesar masing-masing 428 KL dan 2 KL.
"Walaupun terdapat jenis BBM yang diestimasi turun, tim kami akan tetap melakukan pemantuan harian sehingga kebutuhan yang diluar prediksi dapat cepat kami kendalikan", kata Made dalam keterangan tertulis, Senin (14/5/2018).
"Pemantauan lebih intensif kami lakukan terutama di titik kepadatan seperti jalan pusat Balikpapan - Samarinda dan di pusat wisata seperti arah Pantai Lamaru, Pantai Manggar dan Pantai Tritip," tambahnya.
Tidak jauh berbeda dengan produk BBM, Pertamina juga telah menyiapakan antisipasi kenaikan konsumsi produk LPG khususnya 3 kilogram (kg). Melihat tren konsumsi pada momen Ramadaan dan Idul FItri sebelumnya, kenaikan konsumsi LPG 3 kg di Kalimantan Timur diperkirakan mencapai angka 11% atau sekitar 362 MT per hari jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal. Sedangkan untuk LPG Non-Subsidi diprediksi mengalami peningkatan hingga 12 % dengan rata-rata konsumsi 99,28 MT per hari.
Kenaikan tren konsumsi hingga 10% menjadi 386 KL per hari juga dialami oleh produk Avtur mengingat adanya penambahan jadwal penerbangan menjelang arus mudik maupun arus balik Hari Raya Idul Fitri. Angka tersebut merupakan prediksi kenaikan yang terjadi di DPPU Sepinggan yang melayani kebutuhan penerbangan di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Kota Balikpapan.
DPPU tersebut melayani sebanyak kurang lebih 95 penerbangan komersial maupun charter dari 32 maskapai serta melayani penerbangan dari Angkatan Udara sebanyak rata-rata 3 penerbangan setiap harinya. Peningkatan konsumsi avtur maupun produk BBM lainnya diprediksi meningkat secara signifikan pada H-4 dan H+6 Hari Raya Lebaran.
Guna mengakomodasi tren konsumsi yang beragam tersebut, selain menambah stok produk merujuk tren yang timbul pada tahun sebelumnya, Pertamina juga telah menyiapkan berbagai strategi guna mengamankan distribusi BBM dan LPG ke masyarakat, termasuk melakukan pemantauan berkala dan membentuk Tim Satgas.
"Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang mulai aktif bekerja pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri. Bahkan pada H-5 s.d H+5 Idul Fitri, satgas dan supply point seperti TBBM dan Terminal LPG jika diperlukan akan beroperasi selama 24 Jam sebagai antisipasi meningkatnya tren konsumsi pada puncak arus mudik dan arus balik. Serta dilakukan penambahan armada mobil tangki sebanyak 49 unit, untuk memperkuat armada normal yang berjumlah 478 unit mobil tangki," tambah Made.
Satgas ini dibentuk dalam rangka memonitor stok BBM dan LPG secara lebih komprehensif yang diperkuat oleh person in charge (PIC) dari berbagai fungsi diantaranya Sales Excecutive baik Retail Maupun Domestic Gas, Aviasi, Supply & Distribution, Keuangan, IT dan didukung penuh oleh Hiswana Migas serta berbagai fungsi dan instansi terkait lainnya.
"Tidak hanya membentuk Satgas yang beranggotakan Internal Pertamina, koordinasi dengan pihak eksternal seperti pemerintah daerah setempat, pihak kepolisian hingga dinas-dinas terkait akan terus kami lakukan," jelas Made. (dtf)