Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnis daily.com-Medan. Ada pemandangan yang menyiksa mata setiap kali melintas di Jalan Stasiun Kereta Api,Medan. Salah satunya dengan keberadaan gudang penimbunan/pengumpulan sampah yang ada di kawasan situs sejarah-budaya itu. Tepatnya di bawah Titi Gantung.
Entah apa dalam pikiran Pemko Medan, sehingga membiarkan sebuah bangunan yang dulunya masih satu paket dengan Stasiun Kereta Api Medan itu, menjadi gudang penimbunan sampah.
Padahal kawasan itu merupakan jantung Kota Medan. Tidak hanya masyarakat, para turis di Kota Medan juga wajib melintas di situ. Kawasan Lapangan Merdeka sendiri sejak era Tembakau Deli merupakan pusat bisnis dan pemerintahan sekaligus.
Hal itu dikatakan pemerhati bangunan bersejarah dari Komunitas Landscape Medan, Bayu Anggito, kepada medanbisnisdaily.com, Senin (14/5/2018).
"Katanya perduli dengan aset sejarah, tapi Titi Gantung kok jadi tempat sampah. Sudah lama hal itu disuarakan oleh pegiat sejarah di kota ini. Kemarin ada Komunitas Taman, sejarawan Unimed, Ichwan Azhari dan Erond Damanik, juga sosiolog Usman Pelly yang protes, tapi kok tak ditanggapi," kesal Bayu.
Celakanya lagi, biasanya bulan Ramadan ini kawasan Lapangan Merdeka, termasuk Titi Gantung akan ramai dikunjungi orang. Termasuk turis-turis yang ingin menikmati suasana Ramadan di Kota Medan.
"Apa mereka akan disuguhi pemandangan tumpukan sampah? Lagi pula dari sisi kesehatan, sampah-sampah itu sangat menganggu. Lokasinya berdekatan pula dengan Kesawan dan Lapangan Merdeka yang kini menjadi sentra kuliner di Medan Tolonglah Pak Wali, sterilkan lokasi itu. Apa nggak malu, ada tempat penimbunan sampah di pusat kota?," ujar Bayu.