Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Diskusi terbatas yang digelar Toba Writer Forum (TWF) bekerja sama dengan Balai Arkeologi Sumatera Utara (BASU) di Jalan Seroja Raya, Gang Arkeologi No 1, Medan Tutungan/Tanjung Selamat-Medan, Jumat (18/5/2018) sore, berlangsung menarik. Diskusi dengan tema "prasejarah dalam sejarah" yang dikuti 15 orang ini menghadirkan Kepala BASU, Ketut Wiradnyana selaku pembicara yang dimoderatori budayawan Batak Thompson Hs.
Ketut Wiradnyana menyebutkan dari berbagai penelitian yang dibuatnya, dapat disimpulkan ada kecenderungan Batak mulai ada sekitar 1.000 tahun yang lalu,” katanya.
Hal itu juga diperkuat dengan cerita-cerita rakyat tentang Batak. “Kita tidak mengesampingkan cerita-cerita rakyat. Dalam penelitian arkeolog, cerita rakyat dibuat sebagai data sekunder, bukan primer," katanya.
Sementara Thompson Hs memaparkan pendapat spekulatif. “Jangan-jangan Batak sudah ada sejak masa berburu. Hal itu bisa dilihat dari konsep jambar. Adanya bagi-bagi jambar bisa dibuat menjadi bukti sekunder, Batak selalu berbagi setelah selesai berburu," katanya.