Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Mojokerto. Polisi mendeteksi 8 anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Mojokerto. 2 Pentolan kelompok ini ditangkap Densus 88 Antiteror. Namun, 6 orang lainnya berhasil lolos dari Mojokerto.
Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono mengatakan, jumlah anggota JAD yang terdeteksi di wilayah hukumnya sebanyak 8 orang.
Itu termasuk bapak dan anak Sutrisno (52) dan Lutfi (27) yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror, Kamis (17/5) sekitar pukul 15.30 WIB.
"Di tempat kami ada sekitar 8 orang, termasuk 2 orang yang ditangkap kemarin," kata Sigit saat dihubungi detikcom, Jumat (18/5/2018).
Namun, lanjut Sigit, 6 orang anggota JAD yang belum ditangkap, dipastikan sudah meninggalkan Mojokerto. Menurut dia, kelompok JAD Mojokerto ini menjadi incaran Densus 88 Antiteror sejak lama.
"Mereka sudah dimonitor sejak lama, sudah tidak ada di tempat semua," tandasnya.
Sutrisno dan Lutfi ditangkap tim Densus 88 Antiteror di rumah mereka, Dusun Betro Barat, Desa Betro, Kemlagi, Mojokerto. Polisi menyita 28 buku terkait ajaran jihad dari rumah terduga teroris ini.Di kelompok JAD Mojokerto, Lutfi merupakan salah satu tokoh yang dituakan meski usianya tergolong muda. Sementara Sutrisno dihormati kerena dianggap lebih senior. (dtc)