Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur. Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menyatakan bahwa dua unit apartemen mewah di Pavilion Residences, yang digeledah kepolisian terkait skandal mega korupsi 1MDB, dihuni oleh dua anaknya, Norashman Najib dan Nooryana Najwa Najib.
Dalam statemen yang dirilis pengacaranya, Harpal Singh Grewal, Najib hari ini menyampaikan kekecewaan atas "cara yang tidak pandang bulu" yang dilakukan para penyelidik yang melakukan penggeledahan dan penyitaan barang-barang pribadi, yang oleh Najib disebut sebagai "hadiah" untuk anak-anaknya.
"Di kondominium Ashman (Norashman Najib), HP-HP lamanya, iPad dan sebuah laptop disita," kata Najib dalam statemen seperti dilansir media Malay Mail, Sabtu (19/5). Ditambahkan Najib, jam-jam tangan dan sebuah laptop milik asisten putranya pun ikut disita.
Disebutkan Najib dalam statemennya, bahwa unit apartemen lainnya yang digeledah adalah milik putrinya, Nooryana yang telah menikah. Saat penggeledahan, putrinya itu tidak berada di lokasi. Hanya pekerja rumah tangganya yang ada saat itu. Dalam penggeledahan itu, polisi juga menyita baju, sepatu-sepatu milik Nooryana ataupun yang dihadiahkan untuknya.
"Ini juga mengejutkan dan mengecewakan bahwa hadiah pernikahan yang diberikan kepada pasangan tersebut saat pernikahan mereka, disita dan dibawa oleh pihak penyerbu tanpa upaya untuk mengidentifikasi sifat barang-barang itu," demikian statemen Najib, mengacu ke pernikahan Nooryana dengan Daniyar Kessikbayev, keponakan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev. Pasangan tersebut menikah dalam pesta mewah di Kuala Lumpur pada tahun 2015.
"Yang lebih mengejutkan dan menyedihkan adalah penyitaan beberapa pasang sepatu bayi dan pakaian yang dibeli untuk anak kecil pasangan itu," imbuh Najib dalam statemennya.
Harpal mengatakan, anak-anak Najib meminta Departemen Kejahatan Komersial untuk mengembalikan barang-barang pribadi tersebut. "Kedua penghuni meminta agar barang-barang pribadi dikembalikan, untuk menghindari rasa malu lebih lanjut dan kesusahan bagi keluarga. Tidak ada relevansi dan tidak ada bukti prima facie untuk terjadinya penyitaan," tegas Harpal.
Dia menambahkan bahwa kliennya tidak ingin gegabah, dan akan menunggu polisi untuk menanggapi sebelum memutuskan langkah selanjutnya, yang juga termasuk tindakan hukum.(dtc)