Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Eko Sulistyo berbicara tentang peran Ali Mochtar Ngabalin di Istana Kepresidenan. Eko mengatakan Ngabalin merupakan tenaga ahli utama di KSP yang diangkat oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Eko, yang membidangi komunikasi politik dan diseminasi informasi, mengatakan Ali Mochtar Ngabalin masuk di KSP sebagai tenaga ahli utama, setingkat dengan eselon 1B di Kedeputian IV KSP.
"Fungsinya dia sebagai tenaga ahli utama untuk melakukan komunikasi politik, itu yang melekat ke dia. Saya menjelaskan bahwa Pak Ngabalin bukan staf khusus Presiden," kata Eko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Dijelaskan Eko, fungsi komunikasi politik di KSP adalah melakukan komunikasi dengan kelompok strategis, pondok pesantren, serikat pekerja, hingga mubalig. Eko mengatakan posisi Ngabalin nantinya disesuaikan dengan kapasitasnya di bidang tersebut.
"Tentu kita akan sesuaikan dengan kapasitas Pak Ngabalin," katanya.
Eko membantah jika Ngabalin disebut sebagai juru bicara Presiden. Sebab, tugas itu masih diemban Johan Budi SP.
"Maksudnya adalah begini, kalau juru bicara Presiden kan ada Johan Budi. Kalau istilah ini dipergunakan, kita sebagai agen-agen menyampaikan pesan program pemerintah mungkin itu bisa dipahami. Terutama di KSP itu setiap pegawai/tenaga ahli juga menjadi agen pemerintah untuk menyampaikan program pemerintah," jelasnya.
Eko pun meluruskan, Ngabalin adalah tenaga ahli utama di KSP. Posisinya diangkat langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko lewat surat keputusan, bukan diangkat langsung oleh Presiden.
"Saya kembali menegaskan, kapasitas dia itu adalah tenaga ahli utama. Ini dapat dilihat dari SK Kepala Staf KSP, yang ditempatkan di sana di Kedeputian IV Komunikasi Politik. Berbeda dengan staf khusus Presiden yang diangkat Presiden, maka dasar hukumnya keputusan presiden. Kalau staf khusus, itu dasar hukumnya pasti kepres, tapi dia tenaga ahli utama KSP, dia diangkat oleh SK Kepala KSP," jelas Eko.
Lantas, apakah kehadiran Ngabalin di Istana memang dirasa perlu?
Menjawab ini, Eko menjelaskan, KSP memiliki lima deputi yang dibantu oleh tenaga ahli sesuai jenjang jabatan.
"Sekarang yang dibutuhkan di kedeputian empat, memang ada slot kebutuhan tenaga ahli utama. Tentu dengan pertimbangan kapasitas," katanya.
Terkait dengan rekam jejak Ngabalin yang dinilai kontroversial dan 'kutu luncat', Eko tidak mempermasalahkannya. Dia mengatakan Ngabalin bisa mencerminkan sikap Istana Kepresidenan.
"Kita melihatnya sekarang di bawah Kedeputian IV, tentu kemudian, saya menerapkan semacam protokol yang sudah disepakati dalam KSP soal perilaku, etika, dan sebagainya. Karena keberadaan KSP di lingkungan Istana, tentu tenaga ahli harus mencerminkan sikap-sikap itu," jelas Eko. (dtc)