Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Yogyakarta. Gunung Merapi mengalami letusan dua kali hari ini. BPPTKG Yogyakarta menyebut kedua letusan tersebut bukan berjenis freatik.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menjelaskan, letusan yang terjadi pukul 02.56 WIB dipastikan bukanlah erupsi freatik. Namun erupsi tersebut baru bisa dikategorikan sebagai tahapan menuju proses erupsi magmatik.
"Yang jelas (letusan pukul 02.56 WIB) freatik sudah enggak, tetapi tahapan proses menuju magmatik. Freatik sudah nggak lagi," kata Hanik kepada wartawan saat memberikan keterangan pers di kantornya, Kamis (24/5).
Hanik mengatakan, memang erupsi pagi tadi tergolong besar. Hal itu terlihat dari amplitudo maksimum yang mencapai 60 mm, ketinggian kolom 6 ribu meter. Kemudian dalam letusan pagi tadi juga disertai pijar merah.
"Yang keluar kalau ada pijar berarti dari dalam ya. Tetapi kita belum bisa mengatakan (letusan pagi tadi) magmatik, karena baru gas saja, akumulasi gas," paparnya.
Sementara letusan di Merapi yang terjadi pukul 10.48 WIB diperkirakan juga tidak murni freatik. Kepala Seksi Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso menyampaikan pihaknya masih terus mengamati letusan ini. Untuk sementara waktu BPPTKG menduga letusan tersebut memunculkan material baru.
"Memang (letusan pukul 10.48 WIB) sudah tidak murni freatik. Artinya sudah mengandung material baru, magma baru. Tapi (letusan) masih karena akumulasi gas," pungkasnya.(dtc)