Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas
Sumatera Utara (USU), Wira Putra, mengajak semua oihak untuk
menciptakan Pilkada damai dan berintergritas. Menurutnya, Sumatera
Utara merupakan miniaturnya Indonesia. Jika ingin melihat keragaman
Indonesia, maka lihatlah Sumatera Utara yang terdiri dari banyak suku,
agama, ras, budaya, etnis dan juga yang lainnya.
Ia mengatakan, damainya Indonesia dengan keberagamannya, tak luput dari
sumbangsih Sumatera Utara bagaimana bisa menjaga keanekaragaman yang
dimililki saat ini.
"Di Sumatera Utara kita sudah terbiasa hidup rukun walaupun berbeda
suku dan agama, bisa menghargai walaupun berbeda bahasa, bisa saling
memaafkan jika ada yang membuat kesalahan. Sangat tidak tepat jika ada
yang ingin merusak kerukunan dan keberagaman Sumatera Utara melalui
Pilkada yang akan diselenggarakan beberapa waktu lagi," kata Wira Putra
dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/5/2018).
Ia mengatakan, membuat perpecahan di Sumatera Utara dengan ‘menjual
dagangan’ dengan isu SARA diyakini tidak akan laku untuk dijual.
Sebaiknya, politik gagasan dan perdebatan seputar program-program
pembangunan dirasa lebih bermanfaat untuk dibahas dibandingkan dengan
politisasi SARA.
“Politik gagasan dan perdebatan seputar program-program pembangunan
juga harus dipupuk mulai saat ini dari level masyarakat, sehingga
diharapkan dapat menggeser isu-isu SARA yang dapat memicu tindakan
intoleransi seperti ujaran kebencian yang terjadi di sosial media
maupun di masyarakat,” paparnya.
Di samping itu, kata Wira, dengan mengedepankan program dan gagasan,
proses kampanye dinilai lebih elegan dan berkualitas karena dapat
mencerdaskan para pemilih.
“Bagaimanapun, semua pihak harus mendorong agar setiap Paslon ‘menjual
dagangan’ politik gagasan dan adu program. Jangan sampai Pilkada justru
dipenuhi oleh bibit kebencian, yang sengaja dimunculkan oleh orang-
orang yang tidak bertanggung jawab. Upaya ini harus sedini mungkin
dicegah, agar tidak menyebar dan menjadi provokasi yang bisa merugikan
semua pihak,” terangnya.
Wira mengharapkan jangan sampai Sumatera Utara yang aman dan damai ini
berubah menjadi provinsi yang penuh dengan konflik pasca Pilkada. Jika
hal ini terjadi, dikhawatirkan akan memicu rusaknya kerukunan dalam
keanekaragaman masyarakat Sumatera Utara dan terjadinya kebencian di
tengah masyarakat.