Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua DPRD Medan, Henry Jhon Hutagalung menyebut Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinulingga tidak perlu begitu khawatir dengan rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2017.
Menurutnya, evaluasi yang dimaksud oleh Pansus adalah perbaikan kinerja. "Kalau saya berpendapat evaluasi itu, ketika ada yang kurang baik diperbaiki, ada yang bengkok diluruskan, kalau sudah baik, ditingkatkan lebih baik, ditingkatkan lagi," katanya, Rabu (30/5/2018).
Menurutnya, Pansus LKPj 2017 menginginkan agar Direksi PD Pasar bekerja secara profesional dalam mengelola 54 pasar, baik dari sisi sosial maupun sisi keuntungan.
"Rekomendasi itu kan meminta agar pasar dikelola secara profesional, sudah tepat kebijakan Rusdi menolak adanya keinginan pribadi oknum anggota dewan. Rusdi kan orang baru, harusnya pelajari dulu situasinya, orangnya, baru tentukan cara mengelola profesional," bebernya.
"Sudah bagus Rusdi sudah bagus menolak keinginan anggota dewan, jangan mundur, maju terus, Perlu orang tegas dan profesional untuk mengelola 54 pasar. Positif thinking aja, hak dewan mengkoreksi dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya tidak terima tudingan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2017 yang menyebut telah terjadi kebocoran PAD sebesar Rp 30 miliar tahun lalu.
Rusdi malah balik menuding anggota DPRD Medan yang tergabung di Pansus tidak mengerti membaca laporan keuangan. Sehingga berbicara tidak berdasarkan fakta.
"Saya tidak terima kalau dikatakan ada kebocoran PAD, harusnya anggota dewan jangan asbun (asal bunyi)," ketus Rusdi saat dimintai konfirmasi, Selasa (29/5/2018).
Menurutnya, perhitungan pansus LKPj tentang pendapatan PD Pasar sangat tidak rasional. Apalagi, Rusdi mengatakan hanya menyerahkan laporan kinerja ke Pansus. Sedangkan, laporan keuangan diserahkan ke Badan Pengawas.
"Saya sudah lihat hitungan pansus. Memang benar retribusi setiap pedagang itu Rp 4.000/hari. Untuk totalnya tingggal dikalikan dengan jumlah pedagang. Anggota dewan tidak mengerti membaca laporan keuangan, pendapatan masih harus dikurang biaya operasional dan beban lainnya," jelasnya.
"Tiap bulan itu gaji karyawan PD Pasar Rp2,5 miliar. Biaya listrik Rp 600 juta setiap bulan. Biaya sampah Rp 1,2 miliar per tahun, itu yang jumlahnya besar, masih ada biaya lain yang kecil-kecil," terangnya.