Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia memproyeksi kebutuhan penukaran uang selama bulan suci Ramadan 1439 H dan Lebaran adalah Rp 1,3 triliun. Kepala KPw BI Sibolga Suti Masniari Nasution mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan ini, BI Sibolga menyiapkan uang rupiah pecahan baru Rp 1,5 triliun.
Uang tersebut dialokasikan pada kas titipan Padangsidimpuan Rp 650 miliar. kas titipan Balige Rp 300 miliar, dan kas titipan Gunungsitoli, Nias Rp 150 miliar.
Sementara itu, penarikan perbankan mencapai Rp 192 miliar, dan untuk layanan penukaran Rp 8 miliar.
“Layanan penukaran uang ini gratis, tidak dipungut biaya. Uang yang disediakan adalah uang Hasil Cetak Sempurna (HCS), dan seluruh pecahan uang tersedia, baik uang kertas maupun uang logam,” ujar Suti Masniari Nasution dalam konferensi pers, di Graha Nauli BI Sibolga, Rabu (30/5/2018).
Layanan penukaran uang sebesar Rp 8 miliar ini mencakup penukaran di KPw BI Sibolga, 21 Mei-7 Juni 2018 dengan modal Rp 500 juta/hari.
Layanan Kas Keliling BI Rp 1,4 miliar yakni, Tarutung, Porsea, Doloksanggul, 22-24 Mei 2018 Rp 700 juta.
Sibolga dan Pandan, 28, 30, 31 Mei 2018, Rp 750 juta.
Penukaran uang di Perbarindo (PT BPR NB 03 Sibolga), mulai 28 Mei-7 Juni 2018 dengan modal Rp 100 juta/hari.
Suti Masniari Nasution menambahkan, masyarakat dapat menukarkan uang di KPw BI Sibolga pada 21 Mei-7 Juni 2018, mulai pukul 09.00-12.00 WIB. Boleh juga di bank umum dan BPR.
Untuk layanan kas keliling, Bank Indonesia Sibolga menyiapkan Rp 700 juta di Tarutung-Porsea dan Doloksanggul pada 22-24 Mei 2018.
Kemudian Rp 500 juta di Sibolga pada 28-30 Mei 2018, dan Rp 250 juta di Pandan pada 31 Mei 2018.
BI Sibolga juga membuka layanan penukaran uang bersama 12 perbankan di Padangsidimpuan pada 4-5 Juni 2018, uang yang disiapkan Rp 3,46 miliar. Kemudian berlanjut pada 6-7 Juni 2018 di Panyabungan, Madina disiapkan Rp 1,24 miliar.
Suti mengimimbau kepada masyarakat agar menukarkan uang di tempat yang resmi, baik yang disediakan Bank Indonesia maupun perbankan umum.
“Jangan menukar uang di tempat lain yang tidak bisa dijamin,” pungkasnya.