Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Isak tangis terdengar dari rumah duka korban kebakaran rumah di Kebalen Kulon, Surabaya; Tina Rismayanti (30) dan anaknya Bintang (2 bulan). Ibu Tina tak pernah menyangka anak dan cucunya tewas terbakar lantaran tak sempat menyelamatkan diri saat kejadian.
"Anak saya ditemukan dalam keadaan memeluk cucu saya. Itu yang rasanya bikin sakit kalau ingat, gimana kondisinya waktu itu," ujar wanita yang akrab disapa Mamak Tina sembari menangis sesenggukan saat ditemui detikcom di rumah duka, Jalan Kalimas Barat Surabaya, Rabu (30/5/2018).
Sebelumnya, Mamak Tina mengaku telah mendapat kabar jika terjadi kebakaran di rumah kos anaknya. Ia sendiri langsung menuju lokasi pada pukul 14.00 WIB. Namun saat di lokasi, ia tak mendapati ada anggota pemadam kebakaran yang datang.
"Saya jam 2 sudah di lokasi, pemadam belum datang. Hampir satu jam pemadam baru sampai di lokasi," katanya.
Mamak Tina pun menyayangkan hal itu. Apalagi saat kejadian Mamak Tina sudah bersikeras mengatakan jika anaknya masih di dalam rumah. Namun tim pemadam justru mengatakan tidak ada korban.
"Saya bilang ke pemadam suruh cek ke atas tapi mereka bilang sudah ndak ada korban. Saya taunya tim pemadam hanya memadamkan dari bawah saja tidak naik. Kalau naik lebih cepat pasti sudah kelihatan korbannya," sesalnya sembari menyeka air mata.
Tak hanya itu, Mamak Tina mengaku di lokasi kejadian kala itu banyak ditemukan informasi yang simpang siur. Informasi awal yang didapat Mamak Tina anak dan cucunya telah menyelamatkan diri dengan naik becak. Tetapi ketika ia bertanya ke beberapa tukang becak yang mangkal di sekitar kampungnya, mereka menyebut hal itu tidak benar.
"Waktu itu informasinya simpang siur. Ada yang bilang anak saya naik becak kondisi kakinya sobek dia mau ke rumah Kalimas (rumah Mamak Tina) tapi saya tanya ke tukang becak katanya endak," tambahnya.
Mamak Tina kemudian berinisiatif mendatangi beberapa rumah sakit di sekitar lokasi. Lagi-lagi ia tak menemukan korban kebakaran yang membawa bayi.
"Akhirnya saya muteri rumah sakit di sekitar ternyata ndak ada. Terus saya balik ke lokasi, katanya ada di Balai, tapi saya kesana tidak ada apa-apa," lanjutnya.
Hingga akhirnya Mamak Tina harus mendapati kenyataan pahit jika anak dan cucunya meninggal di dalam rumah kos. Hatinya hancur saat melihat kondisi keduanya saat ditemukan. Namun dengan ketegaran hati, Mamak Tina berkenan diajak ke rumah sakit dan turut dalam proses identifikasi.
Mamak Tina menambahkan sudah tiga minggu tidak bertemu Tina. Ia mengaku terakhir kali bertemu Tina saat syukuran selapan atau peringatan 40 hari kelahiran cucunya. Usai itu, Tina hanya berjanji akan menengoknya ke rumah Kalimas, namun tak kunjung datang.
"Sudah tiga minggu belum ketemu, sejak anaknya selapan itu. Tapi saya tetap telpon-telponan katanya kalau kesini nunggu sama suaminya biar bareng. Tapi saya tunggu kok ndak kesini kesini," tuturnya.
Saat ini keluarga sedang menunggu kabar pemulangan jenazah Tina dan anaknya. Jenazah keduanya sedang menjalani proses identifikasi oleh pihak RSU Dr Soetomo dibantu tim DVI Polda Jatim. dtc