Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Para pengguna Facebook tidak akan lagi menemukan topik atau pembahasan yang sedang menjadi tren. Mulai pekan depan, Facebook menghapus fitur Trending Topic.
Seperti diketahui, fitur ini mengumpulkan berita populer dari jejaring sosialnya, yang bertujuan untuk memastikan pengguna melihat berita dari sumber yang dapat dipercaya dan berkualitas.
Dikutip dari CNBC, Minggu (3/6), langkah ini merupakan bagian dari upaya Facebook memerangi penyebaran berita palsu di platformnya yang memang dimanfaatkan sebagian kalangan untuk mendistribusikan berita.
"Kami sadar bahwa dari waktu ke waktu orang menemukan produk yang semakin kurang bermanfaat. Cara orang mengonsumsi berita di Facebook telah berubah," kata Alex Hardiman, kepala produk berita Facebook.
Menurut Alex, cara orang mengonsumsi berita di Facebook sudah berubah menjadi lewat ponsel dan lebih memprioritaskan informasi berbentuk video. Terkadang, pengguna juga dibuat pusing karena membaca tautan berita yang isinya cenderung kontroversial, bahkan tak akurat.
Disebutkan Facebook, fitur yang dirilis pada 2014 ini menyumbang kurang dari 1,5% klik rata-rata ke penerbit berita. Saat ini, Facebook sedang menguji cara terbaik untuk menampilkan berita, dan memastikan bahwa berita yang bertebaran di platformnya berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan berkualitas.
Dalam beberapa tahun terakhir, Facebook memang membuat sejumlah perubahan pada layanannya untuk menghindari bias ideologi atau politik.
Sebelumnya, Facebook mengumumkan laporan terkait tindakan terhadap konten-konten ilegal. Dalam laporan itu, jejaring sosial tersebut membahas tentang jumlah serta kriteria konten dan akun yang telah diblokir.
Ada enam sasaran konten yang diperangi, yakni kekerasan, konten berbau seksual dan ketelanjangan, propaganda teroris, ujaran kebencian, spam, serta akun palsu. Sejak awal 2018, Facebook telah menghapus 837 juta konten spam dan 583 juta akun palsu. (dtn)