Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tuduhan kembali dilontarkan calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi terhadap rivalnya Djarot Saiful Hidayat. Pada acara buka puasa bersama wartawan di rumah pribadinya, di Medan, Rabu (6/6/2018), Edy menyatakan Djarot datang ke Sumut hendak mencari kerja.
Secara langsung Djarot tampaknya tidak ingin menanggapi pernyataan mantan Pangkostrad tersebut. Namun dengan tegas diungkapkannya dari sisi ekonomi dia dan keluarganya sudah lebih dari cukup.
Kata Djarot, saat memimpin DKI Jakarta sebagai gubernur gajinya tidak diambil. Sebab dengan biaya operasional sebesar Rp 1,4 miliar semua kebutuhannya sudah tercukupi.
"Coba bayangkan dengan biaya operasional sebesar itu tidak ada kebutuhan saya yang tidak tercukupi, gaji tidak saya ambil," terangnya kepada ratusan pendukungnya yang hadir di acara Dialog Publik bertajuk Lebih Dekat dengan Mas Djarot, di Hotel Candi Medan yang diselenggarakan oleh Cendekia Kawan DJOSS, Kamis malam (7/6/2018),
Paparnya, kalau mau mementingkan egonya, dia sudah pasti menjabat menteri di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Namun kesempatan itu tidak diambilnya.
Papar Djarot, oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dia dianggap sosok yang cocok memimpin Sumatera Utara. Megawati prihatin selama sepuluh tahun Sumut diterpa isu korupsi yang membuat pembangunan dan kesejahteraan rakyat terganggu. Itu sebabnya sebagai kader dia ditugasi menjadi calon Gubernur Sumut.
Penugasan partai kemudian dipenuhi Djarot. Dengan membangun Sumut dia berkeyakinan hidupnya akan lebih bermanfaat. Pengalamannya memimpin berbagai wilayah yang mengedepankan pelayanan yang baik serta birokrasi yang bersih akan diterapkan di Sumut.
"Secara materi saya sudah cukup kaya," katanya.