Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat berdialog dengan aktivis perempuan dari puluhan organisasi perempuan, di Gedung Bimbingan Konseling Pendidikan Anak Usia Dina (BK-PAUD), Jalan Kenanga Raya, Medan, Sabtu (9/6/2018). Djarot menandatangani kontrak politik untuk memberikan perhatian penuh pada perlindungan perempuan.
Direktur Perkumpulan Sada Ahmo (Persada), Berliana Purba, mengatakan, kalangan perempuan di Sumut belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Ia mencontohkan tingginya angka kematian ibu pada tahun 2017 yang mencapai 194 kasus.
Dia juga menilai perempuan kurang dilibatkan dalam perencanaan dan monitoring pembangunan serta minimnya peran perempuan dalam perpolitikan dan pengambilan keputusan.
Karena itu, pihaknya mengajukan delapan agenda politik perempuan kepada cagub yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
Adapun delapan agenda itu adalah pemenuhan hak politik perempuan, pemenuhan hak reproduksi, penghentian segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, perlindungan perempuan pekerja rumahan dan sektor informal.
Kemudian pemenuhan hak ekonomi perempuan, pemenuhan hak perempuan muda dan anak, pemenuhan hak pendidikan perempuan, serta pemenuhan hak atas lingkungan yang sehat dan aman.
Djarot Saiful Hidayat mengatakan, delapan agenda yang diajukan kaukus perempuan tersebut tentu menjadi perhatian, bahkan sudah terangkum dalam visi dan misi bersama wakilnya Sihar Sitorus.
Penyiapan program tersebut bukan hanya karena ingin memberdayakan perempuan, tetapi karena benar-benar merasa sangat berhutang Budi dengan kaum perempuan.
"Saya bisa seperti ini karena perempuan. Ada dua perempuan yang paling berjasa dalam hidup saya, yakni ibu dan istri saya," katanya.
Djarot menjelaskan, tiga program kartu yang disiapkan yakni "Kartu Sumut Pintar", "Kartu Sumut Sehat", dan "Kartu Sumut Sejahtera" memiliki kaitan langsung dengan kaum perempuan.
Ia mencontohkan penyiapan Kartu Sumut Pintar yang dapat digunakan bagi anak perempuan untuk melanjutkan pendidikan, bahkan hingga ke perguruan tinggi.
"Dengan penyiapan biaya hidup Rp 1 juta per bulan bagi anak-anak yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, diharapkan kalangan perempuan dapat menyukseskan pendidikan anaknya," sebutnya.
Demikian juga dengan Kartu Sumut Sehat yang bermanfaat bagi kalangan perempuan karena mendapatkan perlindungan kesehatan dengan diikutkan dalam program BPJS.
"Nanti akan dapat pelayanan kesehatan secara gratis asalkan mau ditempatkan di Kelas 3. Kalau Kelas 1, harus bayar," katanya.
Karena itu, Djarot Saiful Hidayat bersedia menandatangani kontrak politik tersebut karena menilai kalangan perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam pilkada Sumut guna menentukan arah pembangunan untuk lima tahun mendatang.
Setelah mendengarkan penjelasan Djarot Saiful Hidayat itu, beberapa aktivis perempuan berharap mantan Wali Kota Blitar tersebut dapat merealisasikan porgram yang disiapkan.
Usai penandatanganan kontrak politik tersebut, beberapa aktivis perempuan menyematkan ulos alami dan tanpa zat pewarna kepada Djarot Saiful Hidayat. Seratusan aktivitas perempuan itu juga berebut untuk bersalaman dan berfoto dengan Djarot Saiful Hidayat.