Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Apa yang membuat satu hari di Bumi saat ini menjadi 24 jam?
Para peneliti dari Amerika Serikat berhasil mengungkap durasi satu hari dari masa ke masa lewat penelitian yang dilakukannya. Mereka mengombinasikan teori astronomi dengan susunan geokimia yang tertanam di dalam batuan kuno.
Maksud dari hal tersebut adalah para peneliti melihat rasio kandungan tembaga dan aluminium pada batuan sedimen Xiamaling di sebelah utara China yang sudah berusia 1,4 miliar tahun seiring terjadinya fenomena perubahan iklim.
Selain itu, mereka juga melakukan hal yang sama pada Walvis Ridge, sebuah pegunungan bawah laut, berusia 55 juta tahun lalu di sebelah selatan Samudra Atlantik.
Hasilnya, mereka menyebut bahwa pada miliaran tahun lalu, satu hari di Bumi lima jam lebih cepat. Tepatnya, pada 1,4 miliar tahun yang lalu, satu hari, atau sama dengan waktu Bumi dalam melakukan rotasi satu putaran penuh pada porosnya, berlangsung selama 18 jam 41 menit, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Minggu (10/6).
Penemuan tersebut sekaligus mengungkap bahwa, secara rata-rata, durasi satu hari di Bumi mengalami perlambatan sekitar 1/74.000 detik per tahun sejak era Precambrian yang terus berlangsung hingga jutaan, bahkan miliaran tahun. Precambrian merupakan sebuah periode terkait geologi Bumi yang berlangsung pada 4,5 miliar hingga 541 juta tahun lalu.
Jarak Bulan dengan Bumi menjadi salah satu penyebab fenomena perubahan durasi dalam satu hari. Karena rotasi Bumi terus melambat secara perlahan-lahan, Bulan pun semakin menjauhi Planet Biru tersebut.
Stephen Meyers dari University of Wisconsin-Madison dan Alberto Malinverno asal Columbia University, dua peneliti yang bertanggung jawab terhadap temuan ini, menyebutkan dalam laporannya bahwa pada 1,4 miliar tahun jarak Bulan dengan Bumi hanya 44.000 km, namun sekarang sudah menyentuh 384.400 km.
Tidak hanya itu, Bulan pun diprediksi akan mengalami sebuah masa yang membuatnya tidak dapat dilihat oleh seluruh orang di dunia. Saat masa tersebut sudah berlangsung, yang diperkirakan masih jauh dari waktu saat ini, Bulan hanya bisa dilihat dari satu sisi Bumi, dan jarak tersebut akan bertahan secara konsisten.(dtn)