Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sebagai wilayah yang kerap menjadi acuan atau barometer bagi persatuan, kesatuan, dan ketahanan nasional, Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI) Muda Sumut menginginkan seluruh rakyat Provinsi Sumatera Utara mempertahankan hal tersebut. Terlebih pada momentum pesta rakyat Pilkada Gubernur 2018 yang hingga hari ini prosesnya masih berlangsung.
Patut disyukuri jika dalam momen politik Pilgubsu suasana politik di Sumut cenderung kondusif. Kendati terdapat banyak potensi kejanggalan yang sedang mencuat. Dalam kaitan ini, sejumlah ancaman harus diwanti-wanti atau diwaspadai demi mewujudkan Pilgubsu beradab.
Demikian dijelaskan Sekretaris Umum ICMI Muda Sumut, Ismail Marzuki dalam pernyataan tertulisnya kepada medanbisnisdaily.com, Senin (11/6/2018).
Menurut Ismail, even politik Pilgubsu telah menampilkan pola pertarungan yang secara sistematis mendikotomi atau membelah rakyat. Para pemilih tergiring untuk berpihak kepada pasangan calon, Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah (Eramas) atau Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus (DJOSS). Berbagai persoalan mengemuka mengikuti dikotomi tersebut.
Di antaranya, masih adanya kecenderungan Golput atau tidak ikut memilih oleh warga. Potensi golput akan cukup besar. Selain itu, penyebaran hoax atau berita fitnah, ujaran kebencian dan premanisme politik melalui sosmed yang kian tidak terkendali.
Politik identitas dan SARA juga akan tumbuh subur. Oleh pihak-pihak yang bertarung di Pilgubsu rakyat digiring masuk pada pola SARA, mengabaikan pemahaman tentang jejak rekam, kapasitas, dan program-program pembangunan yang diusung paslon.
"Ancaman lain yang tak kalah serius, politik uang akan potensial terjadi," ungkap Ismail.
Sebagai langkah antisipasi atas ragam gejolak politik yang mungkin akan terjadi, ICMI Muda mengimbau agar seluruh elemen organisasi tidak terlibat pada politik praktis. Bentuk-bentuk dukungan harus tetap melalui mekanisme organisasi. ICMI Muda harus tetap berada di tengah-tengah umat.
"ICMI Muda Sumatera Utara tidak membenarkan kalau ada oknum yang mendukung salah satu paslon dan mengajak organisasi-organisasi untuk berhimpun serta bermusyawarah untuk kemudian mengeluarkan kebijakan bersama. Langka ini demi mewujudkan Pilgubsu 2018 yang beradab," tegas Ismail.