Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Potensi perbaikan ekonomi masih terbuka lebar. Kinerja perekonomian Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan II 2018 diperkirakan membaik terutama bersumber dari perekonomian domestik.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Arief Budi Santoso, mengatakan, mencermati perkembangan indikator terkini, perekonomian Sumatera Utara pada triwulan II 2018 diperkirakan meningkat atau berada pada rentang 5,1-5,5% (yoy).
"Hal ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan domestik terutama konsumsi seiring dengan kenaikan aktivitas belanja menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri," katanya, di Medan, Rabu (13/6/2018).
Sejalan dengan hal tersebut, kata dia, kinerja sektor swasta juga diperkirakan meningkat seiring dengan pelaksanaan kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara 2018.
Pelaksanaan Pilkada 2018 menjadi motor penggerak konsumsi pemerintah serta konsumsi LPNRT di tahun politik ini. Selain itu, perbaikan daya beli masyarakat dengan kenaikan UMP di awal tahun dan kelancaran bantuan sosial juga akan menggiatkan aktivitas konsumsi rumah tangga.
Kinerja investasi juga diperkirakan membaik ditopang oleh proyek infrastruktur pemerintah dan peran investasi swasta yang semakin meningkat.
Sementara itu, kinerja sektor eksternal diperkirakan tetap tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi global meski ada tekanan dari sisi harga komoditas yang melambat dan kebijakan internasional yang lebih ketat.
Perbaikan ekonomi dunia yang terus berlanjut diperkirakan menjadi penopang kinerja sektor eksternal meski ada tekanan dari harga komoditas. Dampak dari kondisi eksternal yang positif tersebut diharapkan dapat mendorong permintaan domestik yang semakin kuat. Dengan dukungan Pemerintah untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui percepatan reformasi struktural, dapat tercipta perbaikan ekonomi domestik yang berkelanjutan.
Sebelumnya, pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara pada triwulan I 2018, yaitu sebesar 4,73% (yoy) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,56%. Kondisi tersebut disebabkan oleh kinerja ekspor luar negeri yang berjalan moderat seiring dengan permintaan ekspor dari negara mitra dagang yang terbatas serta harga komoditas di pasar global yang tumbuh melambat. Permintaan domestik juga cenderung melambat disebabkan oleh pola seasonal rendahnya realisasi investasi di awal tahun seiring dengan proses pelelangan yang masih berjalan.