Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Semarang. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, berduka atas meninggalnya 2 petugas tol Cipali yang tertabrak mobil saat bertugas. Bantuan pun diberikan kepada anak-anak korban.
Hal itu diungkapkan Menhub saat meninjau arus mudik gratis di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kemenhub akan memberikan bantuan beasiswa kepada anak korban.
"Turut beduka atas berpualngnya petugas di Cipali, 2 orang. Dari Kemenhub sebagai tanda simpati karena yang bersangkutan, almarhum menjalankan tugas negara, kami berikan beasiswa untuk anak-anaknya dengan nilai yang sama dengan (santunan) Jasa Raharja," kata Budi, Rabu (13/6).
Peristiwa yang dimaksud terjadi hari Selasa (12/6) kemarin sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu di KM 126, dua korban sedang menangani mobil yang mogok dan akan mendereknya.
Namun tiba-tiba ada mobil dari arah Jakarta yang lajunya oleng ke kiri sehingga langsung menabrak dua petugas PT. Lintas Marga Sedaya (LMS) itu.
Korban yaitu petugas derek bernama Uus Rustiana (44) warga Kampung Awipari II Desa Awipari RT 002/004 Kecamatan Ciberum, Kabupaten Tasikmalaya dan pekerja patroli bernama Fahmi Hasyim (26) warga Desa Sukareja Wetan RT 02 RW 03 Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.
Dirut Jasa Raharja, Budi Raharjo mengatakan, sesuai aturan undang-undang, pihaknya segera membayarkan santunan kepada ahli waris keduanya pada hari ini dan kemarin.
"Kami turut berduka karena ada 2 rekan yang meninggal di tol Cipali kemarin. Besaran santunan masing-masing Rp 50 juta kita bayarkan kepada ahli waris," kata Budi Raharjo.
Dia menjelaskan Jasa Raharja tidak pilih-pilih dalam membayarkan santunan dan dilakukan dengan jemput bola sehingga keluarga korban tidak perlu repot mengurus prosedur.
"Dalam H-7 sampai H-4 sudah bayarkan santunan Rp 50,87 milyar kepada korban kecelakaan. Setiap hari ada proses pembayaran," tandasnya. (dtc)