Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tim Denmark tidak begitu diunggulkan dalam Piala Dunia 2018. Tim yang berjuluk Dinamit itu memiliki rekam jejak yang kurang bagus di kancah internasional.
Seperti tim sepak bolanya, ekonomi Denmark juga menderita sejak 2008 hingga saat ini. Tim Denmark tampil kurang memuaskan dalam periode 2008 hingga 2016 sejalan dengan kinerja pertumbuhan PDB negara yang tak begitu baik.
Melansir hasil riset Goldman Sachs terkait Piala Dunia 2018, Kamis (14/6), aktivitas ekonomi Denmark turun tajam selama terjadi krisis 2008. Pemulihan ekonomi juga terjadi melambat. PDB kembali ke tingkat sebelum krisis hanya pada akhir 2014.
Jika dibandingkan dengan negara-negara Skandinavia lain, ekonomi Denmark jelas berkinerja buruk. Akar penyebabnya adalah menyusutnya harga rumah di Denmark menyusul krisis keuangan.
Harga rumah di Denmark turun hingga 30%. Hal itu mempengaruhi penurunan tingkat konsumsi rumah tangga sekitar 5-6% pada 2008. Level tingkat konsumsi rumah tangga itu pun tak berubah selama separuh dekade.
Meski begitu, tahun lalu ekonomi Denmark tumbuh 2%. Goldman Sachs memprediksi tahun ini akan tumbuh di level yang sama.
Kondisi ekonomi Swedia
Berbeda dengan Denmark, Swedia yang juga tampil di Piala Dunia 2018 kondisi ekonominya membaik. Setelah krisis keuangan global, PDB Swedia tumbuh 6 pada 2010. Padahal saat itu rata-rata pertumbuhan ekonomi di Eropa 3,5% selama 3 tahun.
Sebagai ekonomi yang terbuka, pertumbuhan Swedia sangat bergantung pada Eropa dan global. Namun kondisi dalam negeri Swedia positif dengan konsumsi dan investasi swasta yang terbukti kuat dan membuat lapangan kerja meningkat. Tingkat suku bunga di Swedia juga rendah.
Harga aset di Swedia juga meningkat, termasuk untuk rumah, dan mencapai posisi tertingginya di tahun lalu. Namun kini berbeda kabar bahwa harga rumah di Swedia telah turun 10%.
Namun lantaran imbas dari pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang tinggi, diyakini mampu menahan penurunan harga rumah di Swedia.
Inflasi di Swedia juga cukup rendah dalam beberapa tahun terakhir dengan target tahun lalu 2%. Namun inflasi rendah di luar negeri, memberikan sinyal bahwa inflasi di Swedia kemungkinan akan meningkat secara perlahan. (dtf)