Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kuala Lumpur. Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak memberikan penjelasan panjang lebar soal skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad(1MDB) yang menjerat dirinya. Dia juga menjelaskan soal tas mewah, perhiasan dan uang tunai yang disita dari sejumlah properti terkait dirinya.
Najib memberikan penjelasannya dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, seperti dilansir Kamis (21/6). Wawancara ini dilakukan di vila privat mewah yang ada di kompleks salah satu hotel bintang lima di Langkawi, Malaysia. Najib dan keluarga berlibur ke sana beberapa waktu lalu.
Soal skandal korupsi 1MDB, Najib menegaskan bahwa dirinya tidak seharusnya disalahkan. Najib juga mengaku tidak tahu apa-apa soal aliran dana dari 1MDB yang masuk ke rekening pribadinya. Menurut Najib, para penasihatnya dan manajemen juga direksi 1MDB telah merahasiakan penggelapan dana 1MDB dari dirinya. Najib tidak spesifik menyebut nama pihak-pihak yang disalahkannya ini.
"Saya tidak mendapat keuntungan dari 1MDB, karena saya yakin bahwa 1MDB dibentuk untuk melakukan hal-hal baik bagi negara ini. Jika saya tahu ada penyelewengan dana, jika itu sepengetahuan saya, saya akan bertindak," ujar Najib dalam wawancara ini.
Dalam keterangannya, Najib mengklaim tidak tahu-menahu bahwa dana ratusan juta dolar Amerika yang mengalir lewat rekening pribadinya, berasal dari 1MDB. Dia juga mengklaim tak tahu jika dana itu akhirnya digunakan dalam pencucian uang untuk mendapatkan aset-aset secara global, termasuk membeli yacht, lukisan mahal, permata dan real-estate mewah.
"Saya tidak terlibat (pembelian) yacht, lukisan-lukisan... Saya tidak pernah melihat lukisan-lukisan itu," ucap Najib. "Saya tidak mengetahui pembelian-pembelian ini. Ini dilakukan tanpa sepengetahuan saya. Saya tidak akan pernah mengizinkan dana 1MDB digunakan untuk barang-barang ini. Saya sudah ada di pemerintahan sangat lama, saya tahu apa yang benar dan apa yang salah," tegasnya.
Lebih lanjut, Najib menyalahkan dewan direksi 1MDB dengan menyebut para pejabat 1MDB wajib memberitahu dirinya jika ada sesuatu yang salah.
"Saya mengatakan sebagai prinsip umum, jika mereka tahu ada sesuatu yang tidak benar, maka menjadi kewajiban mereka untuk memberitahu saya. Menjadi tugas fidusia dari dewan direksi dan manajemen untuk melakukan hal yang benar. Saya mengharapkan mereka melakukan yang benar dan mematuhi hukum," sebutnya.
Terkait penyelidikan skandal 1MDB, otoritas Malaysia menduga Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, telah mengumpulkan kekayaan dan properti dari aliran dana 1MDB. Rosmah sempat muncul saat Najib diwawancarai Reuters namun dia enggan menjawab pertanyaan.
Nyaris 300 kotak berisi tas mewah dan puluhan koper juga tas berisi uang tunai dalam jumlah besar serta perhiasan telah disita polisi Malaysia dalam penggeledahan di sejumlah properti terkait Najib dan keluarganya. Puluhan di antaranya merupakan tas tangan mewah merek Birkin dari Hermes, yang satu buah saja berharga ratusan ribu dolar Amerika.
Najib menyebut informasi soal penyitaan tas tangan bermerek dan barang-barang mewah lainnya yang diungkap ke publik, telah menimbulkan persepsi negatif. Namun dia memastikan bahwa barang-barang mewah itu merupakan hadiah yang diberikan untuk istri dan putrinya, Nooryana Najwa, yang tidak terkait 1MDB.
"Iya, itu merupakan hadiah, khususnya punya putri saya yang diberi label, barang-barang itu diberi label: kapan, oleh siapa," sebutnya, sembari menambahkan bahwa putrinya menerima banyak hadiah pernikahan.
Ditambahkan Najib bahwa menantunya, Daniyar Nazarbayev, keponakan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, juga memberi banyak hadiah tas mewah bermerek ke Rosmah, ibu mertuanya.
"Orang-orang mungkin sulit memahami, tapi menantu saya contohnya, dia mendapatkan Birkin dari sumbernya, lima atau enam buah sekali beli. Keluarganya memiliki banyak harta, jadi itu tidak ada kaitannya dengan 1MDB jika datang dari Kazakhstan," dalih Najib.
Selanjutnya, soal uang tunai 114 juta Ringgit atau nyaris Rp 400 miliar yang disita dari properti terkait dirinya, Najib menyebutnya sebagai dana partai United Malays National Organisation (UMNO) yang pernah dipimpinnya. UMNO merupakan bagian dari koalisi Barisan Nasional yang kalah dalam pemilu 9 Mei lalu.
"Saya menegaskan dana itu murni donasi, karena penggeledahan terjadi dua hari setelah GE (pemilu). Sebagai presiden partai, saya harus bersiap untuk pemilu dan pemilu itu persoalan yang sangat mahal. Karena donasi diberikan dalam bentuk tunai semasa pemilu. Anda tidak mengirimkan cek saat masa pemilu, karena orang-orang ingin tunai. Saat itulah ketika uang dikucurkan," jelas Najib. (dtc)