Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal mengatasi persoalan mudik tahun 2018 ini. Partai pendukung pemerintah, NasDem, menyebut penilaian Fadli tidak dilakukan secara objektif.
"Kalau komentar pak Fadli Zon kali ini gagal, maka pak Fadli Zon melihat cermin sebagian dari yang kurang saja. Tapi dia juga harus melihat cermin yang lengkap bahwa ada pelayanan yang luar biasa baik," kata Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate, kepada detikcom, Kamis (21/6/2018).
Johnny juga mengkritisi penilaian Fadli sebagai pimpinan DPR yang dianggapnya sepihak. Seharusnya, penilaian gagal atau berhasilnya pelaksanaan mudik oleh DPR, dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Nggak boleh ngomong begitu. Karena tidak ada keputusan DPR terkait dengan penilaian ini. Sampai saat ini belum. Karena harus rapat-rapat dulu dengan pemerintah," ujarnya.
Johnny juga menganggap penilaian yang diberikan Fadli Zon merupakan bagian dari kekalutannya sebagai pihak oposisi. Menurutnya, Fadli tidak objektif dalam penilaian karena berdasarkan kekurangan-kekurangan pemerintah saja.
"Saking kalutnya sampai hal-hal yang menjadi kelebihan pun dianggap sebagai kelemahan. Ada yang bilang neraka di jalan tahu-tahu naik pesawat terbang. Itu kan kalut. Ada yang bilang semakin buruk. Sebenarnya ini wajah kekalutan. Dan itu tidak layak ditampilkan," kata Johnny.
Johnny berharap, ke depannya, pihak oposisi dapat memberikan pendapat-pendapat yang berdasarkan data dan alasan yang jelas. Dia berpendapat oposisi harus memberikan kritik yang membangun.
"Bukan kritik seperti pendekar mabuk. Jangan jadi oposisi yang menggunakan gaya pendekar mabuk. Yang begini ini semua serba salah. Tidak ada yang benar. Ini gaya pendekar mabuk atau si buta dari goa hantu kali," ujar Johnny.
"Kita harus berpolitik dengan kacamata yang terang. Kita tidak memungkiri masih ada perbaikan, karena masih ada yang tidak sempurna, kurang. Makanya kita butuh pak Jokowi dua periode untuk menyelesaikan tugas-tugas yang tersisa. Sehingga kita ada kesetaraan dengan bangsa lain," lanjutnya.
Sebelumnya, Fadli Zon menyatakan mudik 2018 diwarnai kemacetan parah. Ini adalah tanda kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo mengatasi persoalan mudik.
"Kemacetan parah juga menandakan kegagalan pemerintah memprediksi puncak kemacetan," kata Fadli Zon dalam keterangan pers tertulis, Kamis (21/6). dtc