Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kabar menggembirakan terdengar dari Barumun Nagari di Desa Batunanggar, Kecamatan Batang Onan, Padanglawas Utara, pada Sabtu (16/6/2018) kemarin. Gajah (Elephas maximus sumatraensis) bernama Dini melahirkan bayi berkelamin betina.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menamakannya Fitri. Sementara itu, kabar duka kematian gajah jinak bernama Bunta di CRU Serbajadi, Aceh Timur, Aceh setelah lebih dari sepekan masih menyisakan misteri.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) Hotmauli Sianturi kepada medanbisnisdaily.com Jumat (22/6/2018), mengatakan, bayi gajah tersebut lahir pukul 05.00. Pihaknya mengaku belum mendapatkan angka berat dan tinggi badannya.
"Kita sudah melaporkannya ke pusat dan Ibu Menteri merespon dengan memberinya nama Fitri pas hari Idul Fitri," katanya.
Terkait dengan masih terus terjadinya perburuan dan perdagangan gading gajah, pihaknya turut berduka cita. Namun, kabar kelahiran bayi gajah jinak di BarumuI menurutnya adalah hal yang menggembirakan.
"Yang jelas semua perburuan gading gajah harus semua pihak bersama-sama melindungi dari perburuan atau perusakan habitat," katanya.
Di Sumut, gajah jinak tersebar di beberapa titik misalnya di Barumun Nagari sebelumnya terdapat 12 individu, Taman Wisata Alam Holiday Resort di Desa Aek Raso, Kecamatan Torgamba, Labuhanbatu Selatan 3 individu, dan Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) di Penangkaran Hutan Aek Nauli, Nagori Sibaganding, kecamatan Girsang Simpangan Bolon (Girsip), kabupaten Simalungun terdapat 4 individu dan Medan Zoo terdapat 2 individu.
"Gajah kita sangat sehat berarti cocok makanan dan iklimnya. Perkembangan di Aek Nauli menggembirakan. Mudah-mudahan tahun depan bisa ada yang melahirkan karena sudah ada yang kawin atau breeding," katanya.
Dihubungi via seluler, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, hingga kini kasus pembunuhan gajah jinak Bunta belum terkuak. Namun menurutnya sudah ada perkembangan yang bisa menunjukkan titik terang. "Di Aceh, dari setahun lalu ada 11 kasus, 6 di Aceh Timur tak ada yang terungkap," katanya.
Untuk diketahui, gajah jinak Bunta (27) pada Sabtu (9/6/2018) pukul 09.00 wib ditemukan tewas diracun di Conservasi Respon Unit (CRU) di Dusun Jamur Batang, Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur. Saat ditemukan, satu gading gajah jantan bernama Bunta tersebut hilang.