Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Petani terpuruk akibat harga cabai merah anjlok ke harga Rp 7
000/kg. Sedangkan harga eceran dipasar tradisional Rp 10.000, dan harga eceran pedagang keliling Rp 12.000/kg.
Menurut kalangan petani, modal dalam budidaya tanaman cabai untuk beli pupuk, obat-obatan, dan perawatan tanaman per kg-nya mencapai Rp 11.500/kg.
"Kalau harga jual cabai hanya Rp 7.000/kg, yang merugi petani, karena modalnya saja per kilogramnya Rp 11.000-an. Paling tidak harga jual di tingkat petani Rp 15.000/kg, dan harga eceran Rp 20.000/kg paling tinggi. Karena bertanam cabai ini rumit besar biayanya, harga pupuk melambung, obat-obatan yang dibutuhkan tanaman juga terus niak, dan tidak pernah turun, sebut Suryad, salah seorang petani yang sedang panen cabai di Dusun Selingkar Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat, Minggu (1/7/2018).
Anjloknya harga cabai dibenarkan Sembiring, pedagang sayur mayur pada pekanan Sabtu di pasar Pekan Gebang Kecamatan Gebang.
"Cabai merah kita jual hanya Rp 10.000/kg, karena kita beli dari agen pemasok kemarin cuma Rp 8
.000/kg", katanya Sabtu (30/6/2081)
Pantauan medanbisnisdaily.com, di Dusun Kelantan dan Dusun Paluh Baru,Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang dan Desa Securai Selatan Kecamatan Babalan, yang merupakan daerah pertanian cabai. Kalangan petaninya saat ini masih mempersiapkan bedengan-bedengan untuk tanaman cabai.
"Bibit cabai yang telah disemai baru tumbuh, jadi kita menyiapkan bedengannya dulu, dugulut ulang. Sekitar pertengahan atau akhir Juli ini baru petani di Kelantan ini mulai tanam cabai", sebut Jasman dan Suheri petani cabai di Kelantan.