Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Jika merujuk jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi LPG 3 kg subsidi di Sumut kebanyakan dinikmati orang kaya. (kalangan mampu/nonmiskin).
Sebagaimana diketahui data BPS pada September 2017 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Sumut sekitar 1,326 juta orang atau sebesar 9,28% dari total penduduk. Sementara dari total distribusi LPG di Sumut berdasarkan data PT Pertamina (Persero) MOR 1, menunjukkan 80% konsumsi LPG itu adalah dari LPG 3 kg subsidi. Sisanya 20% adalah LPG non subsidi seperti antara lain LPG 12 kg dan Bright Gas 5,5 kg.
Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR 1, Rudi Ariffianto tidak membantah hal tersebut. "Kondisinya memang begitu, 80% dari konsumsi total LPG adalah berasal dari yang 3 kg subsidi," kata Rudi Ariffianto, Kamis (5/7/2018).
Padahal sebagaimana mestinya, LPG 3 kg subsidi adalah yang khusus diperuntukkan bagi warga masyarakat yang kurang mampu, termasuk para pelaku usaha mikro. Dengan tidak tepatnya sasaran LPG 3 kg subsidi itu, berarti masyarakat mampu sudah merebut hak warga miskin.
Terhadap hal itu pun, Pertamina menilai sudah saatnya distribusi LPG 3 kg diatur lebih ketat. Karenanya Pertamina menyambut positif kebijakan pemerintah yang memperketat penyaluran gas melon tersebut.
Dalam hal pelaksanaannya di lapangan, Pertamina selaku pemasok LPG, ditugasi pemerintah melakukan pengawasan ketat, melalui barcode dan kartu.
Barcode yaitu dengan menerakan tulisan hanya untuk masyarakat miskin di tabung gas melon. Sementara melalui kartu yaitu pemberian subsidi langsung kepada masyarakat melalui kartu subsidi.
Rudi Ariffianto mengatakan Pertamina MOR 1 sudah mengetahui kebijakan pengetatan tersebut. Namun saat ini kebijakan tersebut belum bisa langsung dilaksanakan di Sumut.
"Belum, belum dapat kami laksanakan. Itu karena kami belum menerima petunjuk teknis pelaksanaannya. Tentunya kami masih menunggu arahan dari pusat," ujar Rudi.
Ditanya apakah kebijakan pengetatan pendistribusian LPG 3 kg subsidi itu akan serta merta membuat distribusinya tepat sasaran khususnya di Sumut, Rudi Ariffianto menyebutkan optimisme pihaknya bahwa ketidaktepatan distribusi akan semakin berkurang.
"Artinya butuh juga kebersamaan dari semua stakeholder untuk sama-sama memastikan bahwa LPG 3 kg subsidi hanya untuk warga miskin saja. Sehingga harapan kita ke depan distribusinya tepat sasaran," tukasnya.