Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tokyo. Ribuan orang terpaksa dievakuasi di pinggiran Kyoto, Jepang, akibat hujan lebat 'bersejarah'. Sedikitnya satu orang tewas akibat hujan lebat dengan level parah ini.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/7/2018), sekitar 160 ribu orang yang ada di bagian barat Kyoto diimbau untuk mengungsi ke tempat aman. Otoritas prakiraan cuaca setempat mengingatkan, hujan yang mengguyur mencapai level 'bersejarah' ini akan berlanjut hingga Minggu (8/7) mendatang.
"Peringatan parah diperlukan," sebut seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam konferensi pers, merujuk pada peringatan potensi tanah longsor dan angin kencang.
Satu korban tewas merupakan seorang pria berusia 59 tahun yang berprofesi sebagai pekerja konstruksi. Dilaporkan televisi nasional Jepang, NHK, pria ini tewas setelah tersedot ke dalam pipa drainase di prefektur Hyogo.
Dua orang lainnya mengalami luka-luka saat berupaya menyelamatkan pria yang akhirnya tewas itu.
Perintah evakuasi dikeluarkan untuk bagian terluar wilayah Kyoto. Kantor berita Kyodo melaporkan ada sekitar 16 ribu orang yang terdampak hujan lebat ini. Tayangan televisi setempat menampilkan situasi Sungai Kamo yang meluap akibat hujan lebat. Sungai itu ada di tengah kota Kyoto.
Hujan lebat yang memaksa evakuasi warga ini dibawa oleh gelombang udara lembab dari selatan Jepang dan sisa-sisa badai yang menerjang Jepang pekan ini. Pada Kamis (5/7) sore waktu setempat, curah hujan di sebagian wilayah Shikoku dilaporkan mencapai 457 mm dalam dua hari terakhir. Kenaikan curah hujan diprediksi akan terjadi di sejumlah area dalam waktu 24 jam ke depan.
Topan Prapiroon menerjang Laut Jepang pekan ini, sebelum melemah menjadi topan tropis. Topan lainnya yang bernama topan Maria dilaporkan terbentuk di Pasifik dan diperkirakan menguat serta berpotensi menerjang wilayah Okinawa bagian barat daya, awal pekan depan. (dtc)