Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sebagai new comer atau pendatang baru, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak ingin merebut basis pendukung parpol besar lainnya yang telah jauh lebih dulu dikenal masyarakat Sumatera Utara. Misalnya, PDI Perjuangan, Golkar dan sebagainya. PSI berkeinginan mengambil dukungan dari warga atau orang-orang yang selama ini tidak tertarik pada dunia politik atau apolitis.
Itu sebabnya salah satu persyaratan bagi setiap bakal calon anggota legislatif, termasuk DPRD Sumut adalah menunjukkan dukungan setidaknya dari seratus orang. Tidak mungkin dukungan itu didapat dari basis-basis yang selama ini mendukung parpol besar.
Setiap bacaleg harus memperkenalkan PSI kepada setiap warga yang didatanginya. Setelah itu dukungan didapat. Upaya penggalangan dukungan itu didokumentasikan dalam bentuk rekaman video dan foto.
Bacaleg PSI untuk DPRD Sumut didominasi wajah-wajah baru di dunia perpolitikan. Orang-orang yang belum dikenal publik atau tidak populer. Hanya sebagian kecil yang pernah menjadi anggota partai lain dan kemudian bergabung.
"Kebanyakan yang jadi caleg PSI adalah orang perantauan yang sudah berhasil atau sukses, misalnya dari Bandung. Mereka tahu tentang PSI lalu bergabung dan jadi caleg. Beberapa di antaranya juga aktivis, seperti Gindo Nadapdap yang merupakan pembela buruh," kata Ketua DPW PSI Sumut, Fuad Ginting kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (6/7/2018), di Medan.
Kendati demikian, dia tetap optimis kalau caleg yang diusung PSI akan bisa merebut hati publik untuk memilih mereka. Isu korupsi yang melibatkan banyak anggota serta mantan anggota DPRD, di mana diantaranya saat ini sudah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi, itulah salah satu alasan warga akan menjatuhkan pilihan pada PSI.
Strategi PSI di tingkat pusat atau DPP yang kerap bicara keras mengkritik partai oposisi, ungkapnya, memberi banyak keuntungan bagi pengurus partai di daerah-daerah seperti di Sumut. Khususnya di wilayah yang berdekatan dengan Kota Medan, banyak orang yang berminat bergabung dengan partai besutan mantan presenter televisi Grace Natalia ini.
"Kalau di kabupaten/kota yang berdekatan dengan Kota Medan, peminat PSI untuk jadi caleg sangat banyak. Kami sampai membatasi pencalonan karena begitu melimpah," papar Fuad.
Nama-nama yang kelak dinyatakan masuk dalam daftar calon tetap (DCT), jelasnya, diminta tetap turun ke warga guna meraup dukungan. Melakukan pendekatan agar PSI kian dikenal dan caleg-calegnya dipilih di Pileg 2019.