Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) belum berkomunikasi dengan Partai Demokrat (PD) tentang dukungannya ke Joko Widodo di 2019. Anggota Majelis Tinggi PD mengatakan dukungan tersebut adalah sikap pribadi.
"Saya belum bicara ke partai, karena memang ini sikap pribadi saya. Kan kalau partai ada mekanismenya dan di Partai Demokrat itu, mekanisme (dukungan) melalui Majelis Tinggi Partai, dan saya salah satu anggota Majelis Tinggi," ucap TGB kepada wartawan di lingkungan Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (8/7).
TGB belum mau berkomentar mengenai kemungkinan Demokrat mendukung atau tidak mendukung Jokowi. "Yang jika-jika akan disampaikan pada waktunya," ucap TGB.
TGB pun belum berkata banyak mengenai strategi untuk memenangkan Jokowi di NTB. Apalagi, pada Pemilu 2014, Jokowi kalah telak oleh pesaingnya Prabowo Subianto.
"Wallahualam (Jokowi bisa menang di NTB), jadi gak bicara (strategi), belum ada bicara apapun. Ini sikap saya pribadi dan ajakan untuk kita melihat segala sesuatu secara proporsional," ucap TGB.
Sebelumnya, sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan dukungan TGB itu merupakan dukungan pribadi dan bukan mewakili Demokrat.
"Sebagai sesama rekan anggota Majelis Tinggi Partai, saya tidak melihat adanya persoalan manakala TGB secara pribadi mengutarakan dukungannya kepada capres yang disukainya pada saat berbagai opsi masih terbuka dan Demokrat belum secara resmi mendukung calon mana pun," ujar Amir, Rabu (4/7).
Amir lalu bicara soal sidang Majelis Tinggi Partai. Di sinilah dia lalu berbicara tentang sikap SBY yang disebutnya terbuka atas pilihan kader, termasuk soal genting, seperti Pilpres.
"Manakala pada waktunya, nanti Majelis Tinggi bersidang. Selalu ada ruang demokrasi yang memungkinkan perbedaan pendapat di antara sesama anggota Majelis Tinggi karena di situlah kelebihan Ketua Umum Partai Demokrat SBY yang selalu konsekuen menerapkan demokrasi," sebut Amir. (dtc)