Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Polda Sumatera Utara (Sumut) berupaya begerak cepat dalam mengungkap kasus perampokan di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) di Jalan Medan Batangkuis, Pasar VIII Dusun XI Desa Bandar Kalipah, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, Selasa (10/7/2018) pagi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut, Kombes Pol Andi Rian mengaku, bahwasanya saat ini pihaknya tengah melakukan identifikasi terhadap mobil yang digunakan para pelaku perampokan.
"Saat ini, kita sedang melakukan identifikasi terhadap mobil pelaku," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (11/7/2018).
Andi Rian menyebutkan, jika mobil yang digunakan pelaku, teridentifikasi berplat BB milik dari seorang wanita yang merupakan warga Kota Medan. Namun begitu, Andi Rian belum menjelaskan secara detail mobil tersebut milik siapa.
"Ini yang masih kita cari tahu, apakah itu benar mobil pelaku, atau justru dipinjam dan di rental," jelasnya.
Sementara itu, disinggung mengenai jumlah pelaku, Andi Rian mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya berjumlah tiga orang. Sejauh ini, tutur Andi Rian, identitas dari para pelaku tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
"Para pelaku masih dalam tahap pengejaran," pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menyampaikan, pasca terjadinya peristiwa perampokan tersebut, Polda Sumut langsung membentuk tim penyelidikan.
"Kita telah membentuk tim dengan melibatkan Polda Sumut, Polrestabes Medan dan Polsek setempat," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Tatan, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap pegawai kasir bank BTPN, Leli Hasibuan (25) serta Security BTPN, Alfisyar (31).
"Dua orang sudah diperiksa diantaranya kasir bank dan petugas security," sebutnya.
Sementara itu, terkait terduga pelaku yang berjumlah 3 orang, Tatan mengaku saat ini masih dalam penyelidikan. Apalagi salah satu dari pelaku di duga menggunakan senjata api dalam melakukan aksinya.
Namun, sambung dia, kepemilikan senjata api itu, belum bisa dipastikan apakah senjata yang digunakan pelaku merupakan senjata organik atau bukan. "Belum tau kita. Bisa saja senjata laras pendek yang digunakan pelaku merupakan replika," jelasnya.
Disinggung dari kepemilikan senjata, diduga keterlibatan aparat bersenjata atau teroris, Tatan enggan berspekulasi. "Masih diselidiki. Untuk mengetahui senpi itu milik aparat atau bukan diketahui dari nomor yang ada di senpi tersebut," terangnya.
Akan tetapi Tatan mengakui, bila saat peristiwa perampokan terjadi, penjagaan pada saat itu memang sedikit lengah karena masih pagi. Ditambah lagi tidak adanya personel kepolisian yang biasanya berjaga-jaga di setiap bank.
"Kemungkinan para pelaku telah mengintai bank disaat jam-jam lengah. Kebetulan kejadiannya pagi, disaat pergantian penjagaan," urainya.
Karenanya Tatan mengimbau, agar setiap masyarakat mampu menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Apalagi mengenai fenomena perampokan bersenjata itu, bukanlah kali pertama terjadi.
"Kalau saya berpendapat, masyarakat sudah harus membekali diri, untuk mampu menjadi polisi bagi dirinya sendiri," tandasnya.