Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sumatera Utara memiliki banyak destinasi wisata. Selain Danau Toba, Bukit Lawang dan Tangkahan adalah dua destinasi wisata favorit turis asing. Namun, sayangnya infrastruktur jalan menuju ke sana kurang diperhatikan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Association of Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA), Solahudin Nasution mengatakan, selama ini infrastruktur jalan menuju Bukit Lawang maupun Tangkahan tidak menentu. Kadang bagus kadang jelek.
Hal tersebut membuat wisatawan, khususnya dari luar negeri merasa tidak nyaman dan mengeluhkannya. Dia tidak mengerti penyebab rusaknya jalan. Apakah memang kualitas jalannya tidak bagus atau karena banyaknya pelintasan truk yang melebihi tonase.
Dilihat dari jarak Medan ke Bukit Lawang sekitar 80 km namun harus ditempuh dengan waktu hampir 3,5 jam. Sedangkan Medan - Tangkahan sekitar 100 km harus ditempuh hampir 5 jam. Hal tersebut menunjukkan ada masalah dengan jalannya. "Harusnya bisa lebih cepat. Tidak selama itu. Belum lagi jalan berlubangnya. Tentunya ini tidak nyaman," katanya kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (12/7/2018).
Dikatakannya, jalan menuju Bukit Lawang atau Tangkahan tidak perlu dibangun tol. Cukup dengan membuatnya senyaman mungkin. Apalagi, lanjutnya, keduanya merupakan destinasi wisata yang digemari turis asing sejak lama dan pasarnya sudah ada. Dengan demikian, sudah seharusnya pemerintah memperhatikan infrastruktur jalannya.
Sejak bulan Juni lalu hingga Agustus mendatang, kata dia, adalah bulannya turis Eropa datang ke Sumatera Utara. Bukit Lawang dan Tangkahan adalah dua tujuan utama mereka. "Sekarang ini, semua teman-teman travel sedang banyak-banyaknya membawa turis Eropa ke sana. Setiap hari selalu ada ke sana, silakan cek ke Kuala Namu atau ke teman-teman," katanya.
Sebagaimana yang sudah-sudah, kata dia, jika infrastruktur jalan masih buruk dan turis tidak nyaman maka pasti akan muncul keluhan yang sama. Menurutnya, selalu ada saja orang yang kemudian berkilah dengan mengatakan bahwa turis yang ke Bukit Lawang dan Tangkahan sangat menggemari petualangan (adventure).
"Benar mereka suka adventure, tapi kan nanti di sana, pas di lokasi, bukan di perjalanannya. Bayangkan, dari Kuala Namu kita bawa dengan mobil biasa, melewati jalan yang rusak dan berlubang, disuruf adventur, pun pas di Tangkahan sana, tak bisa sampai ke ujung karena jalannya seperti itu. Ita lah mereka adveture pake jeep, tapi kan di sana, bukan di jalannya," katanya.
Dia mengharapkan agar pemerintah benar-benar memperhatikan infrastruktur jalan menuju destinasi wisata. Bukit Lawang dan Tangkahan sangat terkenal di luar negeri karenanya harus diperhatikan. "Karena ini kan menyangkut imej kita, imej wisata Sumatera Utara. Tak mungkin lah Asita yang membangun jalan," ungkapnya.