Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT), Selasa (17/7/2018) petang. Pangonal sudah dibawa ke Jakarta, sedangkan phak swasta yang diduga sebagai penyuap malam ini berada di Mapolres Labuhanbatu dan besok pagi baru diberangkatkan ke Jakarta.
Pantauan medanbisnisdaily.com pukul 23.00 WIB, sejumlah wartawan mendatangi Mapolres Labuhanbatu di Rantauprapat. Sejumlah lampu di ruangan-ruangan pejabat Polres dipadamkan. Alhasil, suasana gelap tergambar di sana.
Pihak Kejaksaan Negeri Labuhanbatu juga menyambangi Mapolres Labuhanbatu. Sebuah mobil Kijang Avanza warna hitam plat BK 1125 YS. Di dalamnya terdapat Kasi Pidsus Huseri.
Saat memasuki Mapolres Labuhanbatu, mereka melapor ke pos penjagaan seraya mengatakan terkait OTT KPK.
Namun, Kasi Pidsus Huseri ketika dikonfirmasi tujuan kedatangannya ke Mapolres Labuhanbatu untuk menemui para pihak yang tertangkap tanga KPK membantah. "Tidak. Kita cuma monitoring," jelasnya.
Terkait OTT Bupati Pangonal ini, sebelumya KPK mengamankan barang bukti transaksi transfer duit ratusan juta rupiah. "Tim KPK sudah mengamankan bukti-bukti transaksi dengan nilai sekitar ratusan juta rupiah dan masih kami perdalam terus," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.
"(Suap diduga) ratusan juta (lewat) bukti transaksi yang kita amankan. Ada proses pengambilan atau penarikan uang kemudian terjadi transaksi di sana," terang Febri.
Saat ini Bupati Labuhanbatu sudah dibawa ke gedung KPK untuk pemeriksaan. Sedangkan pihak swasta ditangkap di Labuhanbatu dibawa ke Medan.
"Sekarang (pihak swasta) masih di Polres Labuhanbatu, tentu harus dibawa dulu ke Medan baru bisa dibawa ke Jakarta, kemungkinan besok," ujar Febri.
Diduga suap terkait OTT ini terkait proyek di dinas PUPR. "Kami duga uang tersebut terkait dengan proyek dinas PUPR setempat," sebut Febri.