Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batangtoru. Selain Padang Sidimpuan, Tapanuli bagian Selatan juga memiliki kota kecil bernama Batangtoru. Perlahan tapi pasti, kota kecil ini terus menunjukkan pertumbuhannya.
Meski sebatas kecamatan dari bagian pemerintahan Tapanuli Selatan, namun Batangtoru tidak lagi dipandang sebelah mata. Ini tak terlepas dari hadirnya Sopo Daganak yang kini jadi ikonnya Batangtoru.
Sopo Daganak atau gelanggang pertunjukan terbuka (amphitheatre) berdiri megah di Jalan 2, Desa Napa, Batangtoru. Didesain dengan memadukan konsep modern dan budaya lokal, Sopo Daganak hadir untuk memfasiltasi sekaligus mendukung kreativitas para kawula muda.
Kemegahan Sopo Daganak di atas lahan 4.430 meter persegi itu, sekaligus mengukuhkan kapasitasnya sebagai arena yang sangat representatif untuk menggelar kegiatan seminar, pelatihan, festival budaya ataupun pameran bagi masyarakat setempat.
Dibiayai sepenuhnya oleh PT Agincourt Resources, selaku pengelola Tambang Emas Martabe hingga menghabiskan sekitar Rp 4,5 miliar, Sopo Daganak dilengkapi panggung utama dan tribun atau tempat duduk melingkar berkapasitas 500 orang.
Panggung utamanya didesain lebih rendah dari tempat duduk. Di bagian belakang terdapat ruang perpustakaan, taman baca anak dan ruang administrasi serta toilet.
Sementara di sisi kiri kanan sopo dibiarkan tidak berdinding alias terbuka, yang mencerminkan konsep menyatu dengan alam. Sopo ini juga memiliki halaman parkir yang cukup luas dan taman asri.
Ifan Farianda dari Community Development Department Agincourt Resources, Rabu (18/7/2018), menyebutkan jika sepulang sekolah, banyak anak yang membaca buku di sana.
Kemudian para pelajar dan kawula muda juga kerap memanfaatkan Sopo Daganak itu untuk latihan menari dan kegiatan positif lainnya. "Apalagi akhir pekan, di sini padat kegiatan," katanya.
Sebagai ikonnya Batangtoru, kata Ifan Farianda, Sopo Daganak juga menjadi simbol pemersatu masyaakat Batangtoru dan sekitarnya serta sebagai pemicu para kawula muda untuk berkreasi dan melestarikan budaya setempat.
Disebutkannya bahwa pembangunan Sopi Daganak merupakan salah satu bentuk kepedulian Tambang Emas Martabe dalam melaksanakan program CSR perusahaan di bidang pendidikan dan pelestarian seni budaya masyarakat lingkar tambang.
Hebatnya lagi, kata Manajer senior Komunikasi Korporat Agoncourt Resources, Katarina Siburian Hardono,Sopo Daganak didesain dan dibangun kontraktor lokal Batangtoru pada Juli 2017 dan rampung dalam waktu 4 bulan. Puluhan tenaga kerja lokal terlibat dalam pengerjaannya.
"Bagi kami kontraktor lokal yang menyelesaikan pembangunannya tepat waktu adalah kebanggan. Ini sekaligus membuktikan adanya peningkatan kemampuan dan keahlian tenaga kerja lokal di Batangtoru dalam hal pekerjaan konstruksi yang kini dapat bersaing dengan kontraktor level provinsi maupun nasional", kata Katarina.
Untuk sementara operasional Sopo Daganak masih dikelola Agincourt Resources. Namun saat ini sudah terbentuk sebuah Perkumpulan Sahabat Cerdas (PERSADA) yang terdiri dari pengelola-penglola TBA dan para relawan yang nantinya akan dipersiapkan dan dilatih menjadi pengelola Sopo Daganak.
Sebelumnya, penggunaan Sopo Daganak itu telah diresmikan Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu berserta jajaran pejabat Pemkab Tapsel serta Muspika dan tokoh perwakilan masyarakat di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru, pada Sabtu 18 November 2017.