Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati akhirnya buka suara terkait dengan surat penjualan aset perusahaan yang dipimpinnya.
Usai menghadiri rapat terbatas (ratas) tentang percepatan pelaksanaan mandatori biodiesel di Kantor Presiden, Nicke mengungkapkan, surat persetujuan yang ditandatangani oleh Menteri BUMN Rini Soemarno bukan soal penjualan aset Pertamina.
"Jadi sebetulnya itu bukan pelepasan aset, namanya itu adalah pemberian participating interest(PI), beda lho antara aset dengan PI," kata Nicke di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (20/7).
Nicke menjelaskan, hak partisipasi (PI) merupakan hak yang dijual atas hasil produk, namun tidak menjual aset dan saham. Artinya, aset dan saham tetap milik Pertamina.
"PI itu nanti orang yang megang PI misalnya 10% berarti dia berhak atas nanti produk itu 10%, tapi sahamnya tidak kita jual, asetnya kita tidak jual," jelas dia.
Dia menilai, informasi penjualan aset tersebut juga salah dimengerti oleh publik. Menurut dia, penjualan PI sudah sering terjadi di sektor hulu (upstream).
"Salah pengertian, kita nggak jual aset, (tapi) PI, dan itu sudah umum terjadi di upstream, iya kan," papar dia.(dtf)