Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Keberadaan Umar Ritonga seakan lenyap ditelan bumi. Sosoknya saat ini paling dicari pihak KPK RI diantara ratusan ribu warga Labuhanbatu. Umar Ritonga, Tukang jaga kebun itu, kini menjadi buronan pihak anti Rasuah di Indonesia.
Siapa sebenarnya Umar Ritonga? Dirinya mendadak tenar setelah berhasil lolos dari target operasi tangkap tangan (OTT) KPK RI terhadap oknum Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap, Selasa (17/7/2018) barusan.
Umar disebut-sebut sebagai orang penting dalam kejadian itu. Dia disinyalir sebagai kepercayaan Bupati Pangonal saat pengambilan uang suap.
Bak film action, Umar berhasil lepas dari "cengkraman" pihak KPK saat membawa uang senilai Rp500 juta dari salahsatu Bank di Rantauprapat. Uang tersebut, bukti dugaan proses suap seorang swasta Efendi Syahputra alias Asiong Kobra terhadap Bupati Pangonal.
Umar cukup licin. Meski tim KPK telah memperlihatkan tanda pengenal, tapi Umar tidak mengindahkan. Dia melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Dan, nekat menerobos hadangan. Bahkan, hampir menabrak pegawai KPK yang sedang bertugas saat itu.
Drama pelarian Umar tidak sampai di situ. Saat itu kondisi hujan. Dan pihak KPK tak ingin melepas Umar begitu saja. Bahkan, sempat terjadi kejar-kejaran antara mobil tim KPK dan Umar.
"Hingga kemudian Umar diduga berpindah-pindah tempat, sempat pergi ke lokasi kebun sawit dan daerah rawa," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat konfrensi Pers di Jakarta.
Informasi dihimpun, Umar Ritonga merupakan orang kepercayaan Bupati Pangonal. Selain memanajemen keuangan, dia juga sudah dianggap keluarga. Sebab, Umar mempersunting istri bermarga Harahap. Maka, Umar menyapa Pangonal dengan sebutan "Tulang".
Menjadi rahasia umum, Umar Ritonga yang dianggap hanya sebagai tukang jaga kebun sawit milik Bupati Pangonal. Tapi dipercaya sebagai juru bayar setiap pengeluaran keuangan milik Ketua Partai PDIP Labuhanbatu itu.
Tak banyak informasi yang didapat dari sosok Umar Ritonga. Dirinya yang disebut kelahiran Sei Kanan, Labuhanbatu Selatan itu lebih memilih tersembunyi diantara orang dekat Bupati Pangonal.
Bahkan, sejumlah wartawan yang ingin memburu jati dirinya seakan kehilangan informasi. "Info tentang dia sangat minim. Dia tak seperti orang dekat Bupati lainnya. Dia lebih tertutup di mata publik," ungkap sejumlah pekerja media, Budi dan Dodi, Jumat (20/7/2018) di Rantauprapat.
Bahkan, kata mereka di dua akun facebook milik Umar sangat minim informasi. Umar tak seeksis netizen lain yang hobi selfie dan memamer poto di media sosial. "Bahkan tahun lahirnya pun tak ada. Hanya tertulis tanggal lahir 29 Mei," aku Budi.
Kehilangan keberadaan Umar Ritonga, KPK pun mengeluarkan Peringatan keras terhadap Umar selaku orang yang terkait Suap.
Juru bicara KPK Febriansyah ketika dikonfirmasi via WA membenarkan jika pihaknya mengeluarkan imbauan. Dalam peringatan yang dilansir pihak KPK, mengingatkan kembali pada Umar Ritonga agar bersikap koperatif dan segera menyerahkan diri ke KPK.
Pada pihak keluarga dan kolega tersangka agar secara aktif mengajak Umar Ritonga untuk datang ke KPK atau menyerahkan diri ke Polres Labuhanbatu atau kantor kepolisian setempat.
Imbauan ini berlaku sampai Sabtu, 21 Juli 2018. Jika tidak KPK akan memproses penerbitan DPO untuk yang bersangkutan.
Selain itu, KPK juga sedang melakukan pencarian terhadap Direktur PT Peduli Bangsa Afrizal Tanjung sebagai saksi yang diduga berperan dalam pencairan cek di BPD Sumut.
"Kami ingatkan, sikap koperatif akan lebih baik dan menguntungkan bagi tersangka, saksi dan proses hukum ini," demikian peringatan KPK.