Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Medan. Setelah sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan, Garuda Plaza Hotel (GPH) kembali menerima sertifikat halal dunia Islamic Quality Standard for Hotel (IQSH). Sertifikat ini diberikan oleh Universal Crescend Standard Center (UCSC), lembaga penilai halal internasional berkedudukan di Kuala Lumpur belum lama ini.
Sertifikat tersebut diterima Managing Director Denny S Wardhana dalam suatu upacara yang dihadiri pula oleh penerima sertifikat lain dari seluruh dunia di Langkawi, Malaysia.
Representatif UCSC di Indonesia dan juga anggota tim asesor (penilai) ,Prof Dr Syahrin Harahap, Kamis sore (26/7/2018), di Medan, mengatakan, UCSC adalah lembaga atau badan di dunia yang bekerja menilai serta memberi standar di bidang syariah dan kehalalan untuk tiga hal, yakni hotel, restoran dan wisata, UCSC yang berdiri sejak 1987 dan berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia, juga telah memberi sertifikat serupa terhadap hotel lain di dunia, antara lain di Turki, Dubai, Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia.
Sedangkan di Indonesia, katanya, baru dua yang memperolehnya yakni di Medan Garuda Plaza Hotel dan satu lagi di Aceh.
Menurut Syahrin, sertifikat ini sangat berguna untuk mengembangkan pariwisata atau hubungan antarnegara.Sebab dengan sertifikat tersebut memberi keyakinan pada masyarakat dunia, kalau berwisata ke Indonesia bisa mengetahui pelayanan yang halal dan syar’i. Otomatis, juga meningkatkan kunjungan manusia antarnegara.
“Sesungguhnya, ini tidak semata-mata mengembangkan syariah, tapi menyahuti kecenderungan dunia terhadap kehalalan dan IQSH,” tegasnya.
Syahrin memastikan, penilaian terhadap penerima sertifikat dalam hal ini GPH tidak dilakukan instan. Tim yang terdiri dari lima orang melakukan penilaian secara terbuka maupun tertutup, pemeriksaan dapur, makanan, minuman, proses, pelayanan, serta komitmen secara umum terhadap syariah.
“GPH sebelumnya juga telah memperoleh sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Berarti sudah fokus kepada kehalalan sudah sejak dulu. Karena itu, diberikan sertifikat dengan grade empat. Di dunia, baru Turki yang memperoleh grade tujuh, “ ujarnya.
Dengan sertifikat yang diumumkan melalui website UCSC, menurut Prof Syahrin berarti telah masuk dalam daftar tujuan penginapan masyarakat Islam dunia.
Denny S Wardhana mengaku bersyukur dan senang mendapat sertifikat dari UCSC. Ke depan dia berharap ini menjadi pemicu semangat pihak lain untuk mengedepankan kehalalan.
“Ini jadi peluang destinasi pariwisata terkait pariwisata halal. Singapura saja sudah digencarkan, kenapa di Indonesia justru terkesan seperti belum menjadi kebutuhan. Padahal, jika sudah halal maka dipastikan bersih dan sehat,” kata Denny yang juga Ketua PHRI Sumut ini.
Dia berharap, ke depannya bisa memperoleh kenaikan grade. Tetapi tentu dibutuhkan waktu karena harus memenuhi beberapa persyaratan. Salah satunya, pemisahan kolam renang. “Sementara, kita melakukan memisahkan jam atau waktu berenang pria dan wanita karena keterbatasan ruang,” imbuhnya.
GM Agus Widyasmoro menambahkan, pihaknya akan berupaya mempertahankan capaian ini bahkan mengupayakan supaya pada waktu mendatang grade/level sertifikat akan meningkat dari 4 sekarang ini .